UPDATEBALI.com, BULELENG – Menjelang tahap kampanye pemilihan umum (pemilu) 2024, Polres Buleleng kini mulai meningkatkan pengawasan di media sosial dengan menyasar buzzer, hoax hingga radikalisme yang mampu memicu eskalasi ketegangan sosial di dalam masyarakat.

Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika menerangkan, saat ini tim cyber troop tengah gencar melakukan pengawasan terhadap media sosial. Hal ini dipicu dari banyaknya potensi gangguan yang muncul akibat efek dari tahap kampanye pada masing-masing pendukung Paslon Presiden dan Wakil Presiden.
“Kita sudah mulai meningkatkan pemantauan menjelang tahap Kampanye jadi tidak hanya pengawasan hoax saja. Tapi juga menyangkut buzzer, isu yang dimainkan, ujaran kebencian hingga radikalisme dan intolerasnsi,” Kata dia, Jumat 17 November 2023.
Berdasarkan hasil pantauan, polisi sudah mengantongi beberapa akun dan grup facebook di wilayah Kabupaten Buleleng yang cukup aktif dalam melemparkan isu politik namun masih tergolong dalam tahap kewajaran. Meski demikian pihaknya justru lebih mengkawatirkan adanya gerakan kelompok-kelompok terorisme dan radikalisme yang memanfaatkan masa pemilu 2024 ini.
“Untuk isu yang lagi naik seperti yang kita ketahui bersama masih di seputaran perang Hamas-Israel, sebagai catatan dalam kurun waktu 1 bulan Oktober kemarin saja Densus 88 telah menangkap 59 terduga teroris dengan barang bukti berupa senjata api dan komponen bahan peledak,” Jelas AKP Darma.
Sehingga, pihaknya juga menggandeng awak media untuk turut ikut serta mengawal demokrasi sekaligus memantau pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) dengan memberikan informasi yang berimbang serta diimbangi dengan konten-konten yang positif.
“Harapan kami semua pihak menjaga lisan dan jarinya, hindari ujaran kebencian dan tanamkan rasa Toleransi dan Nasionalisme dalam diri. Untuk rekan-rekan media tulis yang sejuk-sejuk lah, berimbang, tidak tendensius sesuai dengan tugas yang diamanatkan,” Tandas AKP Darma.(dna/ub)