UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Setiap menjelang perayaan HUT kemerdekaan RI, 17 Agustus, penjual bendera dan aksesoris mulai menjamur di Jembrana. Penjual bendera ini memang sengaja datang hanya pada saat jelang Agustusan untuk menjual bendera. Penjual bendera ini sebagian besar berasal dari luar Bali, mereka datang berkelompok menjajakan dagangannya di jalan umum yang ramai dilintasi warga.
Seperti salah satu pedagang Asep Supriatna (40) asal Garut, Jawa Barat yang menjajakan dagangannya di kawasan Jalan Udayana atau Jalan Denpasar – Gilimanuk, Kecamatan Negara, Jembrana. “Baru mulai dari kemarin jualan. Sebelum 17 Agustus, balik lagi ke Jawa,” kata Asep, ditemui Kamis, 27 Juli 2023.
Asep yang mengajak serta istrinya berjualan menuturkan, sejak buka lapak, pembeli sudah mulai ada peningkatan. Selain menjual satuan, ia juga melayani penjualan grosir bagi para pedagang lapak lain. “Kalau pelanggan ada. Alhamdullah, dari kemarin baru buka sudah ada maulai datang pembelinya,” ucapnya.
Stok dagangan, kata Asep, setiap hari ia membawa barang dagangan 40 hingga 50 buah bendera dengan item dan ukuran yang berbeda beda. Seperi item bendera merah putih, mulai dari ukuran kecil untuk aksesoris mobil, hingga bendara berukuran besar berukuran 180 cm.
Dari segi harga pun bervariasi. Bendara berukuran paling besar dibandrol hingga Rp 50 ribu. “Bendera kecil dan sedang banyak dicari pembeli. Kalau bendara ukuran sedang itu 35 ribu,” ujar Asep yang sudah 7 tahun berjualan bendara dan aksesoris Agustusan.
Tidak hanya di Jembrana, ia juga sempat menjajakan dagangannya di beberapa kabupaten lain di Bali, seperti di Karangasem, Klungkung, dan wilayah Singaraja. Dalam sehari jika pembeli ramai rata rata 10 bendera terjual, dengan hasil 500 hingga 700 ribu. Biasanya, kata dia, mulai mendekati tanggal 17 Agustus, pembeli bendera ramai.
“Kalau ramai bisa lebih dari itu. Di Jembrana sebelum covid dulu ramai banget. Mudah mudah sekarang bisa ramai lagi perayaan Agustusan di sini,” harapnya.
Pria yang kesehariannya berdagang siomay di daerah asalnya ini berharap lapak dagangan benderanya habis terjual kali ini. Sehingga hasil dari jualan tersebut bisa menambah modal usahanya. “Iya selama masih bisa usaha, rejeki pasti ada, yang penting halal,” pungkasnya. (dik/ub)