Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliHarga Barang Melambung, Ini Saran Kepala BI Bali Erwin Soeriadimadja

Harga Barang Melambung, Ini Saran Kepala BI Bali Erwin Soeriadimadja

UPDATEBALI.com, DENPASAR – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin R. Soeriadimadja meminta masyarakat untuk lebih bijak dalam berbelanja menyusul melambungnya harga-harga kebutuhan pokok belakangan ini.

Mekanisme penukaran uang pada Kas Keliling Bank Indonesia.
Mekanisme penukaran uang pada Kas Keliling Bank Indonesia. Sumber foto: Bank Indonesia

Erwin Soeriadimadja mengakui kenaikan harga kebutuhan pokok berdampak terhadap kemampuan masyarakat seperti yang kini terjadi saat bulan puasa Ramadhan.

“Di tengah naiknya harga dan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan yang cukup tinggi, saya tetap harapan masyarakat belanja secara bijak,” saran Erwin Soeriadimadja saat didampingi Deputi Bank Indonesia Provinsi Bali IGA. Diah Utari dan Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan pada acara Ngeraos Sareng Media terkait pemaparan perkembangan perekonomian Bali terkini dan program Serambi Rupiah di Taman Dedari Hotel Royal Pita Maha, Ubud, Gianyar Bali, Senin 18 Maret 2024.

Ditegaskan pemerintah kabupaten dan kota harus terus berkolabroasi untuk menjaga kelancaran distribusi dan stok pangan di masyarakat. Melambungnya harga-harga kebutuhan pokok, kata Erwin disebabkan berkurangnya ketersediaan atau pasokan.

Baca Juga:  Bupati Giri Prasta Buka Rakerda DPD KNPI Badung

Meski begitu, pihaknya berkeyakinan, jika melambungnya harga-harga saat ini, perlahan akan kembali normal atau stabil seiring datangnya musim panen.

“Menurut hemat kami, bulan Maret dan April, sudah mulai masuk masa panen menurut saya, harga bahan-bahan panen sudah bisa turun,” tandas Erwi Soeriadimadja.

Pada kesempatan sama, Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan menambahkan, semakin banyak merchant di Bali yang merasakan manfaat QRIS sebagai alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, aman dan handal.

Akseptasi kanal pembayaran QRIS di Provinsi Bali terus tumbuh secara signifikan, hal ini terlihat dari bertambahnya jumlah merchant QRIS di Bali pada Januari 2024 mencapai 793.134 merchant atau tumbuh 30,0% (yoy) dibandingkan Januari 2023.

Baca Juga:  Jelang Nataru, BI Bali Siapkan Kebutuhan Uang Tunai

Jumlah pengguna QRIS di Bali pada Januari 2024 juga sudah menembus 1 juta pengguna atau tumbuh 58,5% (yoy) dari Januari 2023. Jumlah transaksi Informasi QRIS pada Januari 2024 di Provinsi Bali juga meningkat signifikan hingga mencapai 21,7 juta transaksi atau tumbuh 636,9% yoy.

Linda Panjaitan juga memaparkan, proyeksi kebutuhan uang dalam program Bank Indonesia yang menggelar acara kick off kegiatan Semarak Ramadhan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) Serambi 2024 di Bali sebesar Rp3,27 Triliun.

Jumlah transaksi Informasi QRIS pada Januari 2024 di Provinsi Bali juga meningkat signifikan hingga mencapai 21,7 juta transaksi atau tumbuh 636,9% yoy.

Kemudian, Linda Panjaitan juga memaparkan, proyeksi kebutuhan uang dalam program Bank Indonesia yang menggelar acara kick off kegiatan semarak Ramadhan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) Serambi 2024 di Bali sebesar Rp3,27 Triliun.

Baca Juga:  Ditpamobvit Gunakan Jas dan Batik Amankan Delegasi KTT G20

“Jumlah ini meningkat sebesar 1,6 persen (yoy) dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp3,22 Triliun,” tegas Linda Pandjaitan.

Linda Panjaitan juga memaparkan proyeksi kebutuhan uang nasional secara spasial outflow periode selama Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2024 tertinggi di wilayah Jawa sebesar Rp119,9 Triliun atau 60,7 Persen.

“Sedangkan outflow terendah di wilayah Bali Nusa Tenggara sebesar Rp7,7 Triliun atau 3,9 persen, 7,7 Triliun,” sebutnya.

Pada kesempatan yang sama Deputi Bank Indonesia Provinsi Bali IGA. Diah Utari juga memperkiraan perekonomian Bali pada 2024 berada di kisaran 5-58%, juga ditopang oleh pemulihan sektor pariwisata, pertanian, dan digitalisasi pembayaran. Utari berharap dengan giatnya digitalisasi pembayaran mendorong akses masyarakat untuk melakukan pembayaran nontunai yang akan meningkatkan akses kuangan formal. (yan/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments