UPDATEBALI.com, LOMBOK TENGAH – Dunia dakwah Islam terus berbenah. Da’i atau pelaku profesi dakwah, tidak bisa tidak, mesti mengikuti perkembangan zaman. Juru dakwah yang berasal dari beragam pesantren dan madrasah di Indonesia, mesti memperkaya wawasan dan memperkuat ilmu agama dengan mendasarkan pada firman Allah dalam Al-Qur’an maupun al-hadits, yang kini banyak ditemukan literasinya di dunia digital.
Menyadari pentingnya pemberian bekal literasi dalam berdakwah di dunia digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar webinar literasi digital untuk komunitas pendidikan madrasah dan pondok pesantren di Lombok Tengah, Sabtu 27 Mei 2023, mulai jam 09.00 WITA.
”Para pelajar, santri, dan calon da’i dapat mengikuti webinar ini secara gratis. Caranya mudah, cukup dengan mendaftar di link http://s.id/pendaftaranbalinustra2705. Setiap peserta akan mendapatkan e-sertifikat, juga ada hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Jumat 26 Mei 2023.
Diskusi daring (online) itu akan mengupas topik aktual ”Literasi Dalam Berdakwah di Dunia Digital”, dengan menghadirkan tiga narasumber yang kompeten. Yakni, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag NTB Muhammad Amin, Kepala Kemenag Lombok Tengah Nasrullah, influencer Tya Yustia, dan dipandu moderator Anissa Rilia.
Terkait topik webinar, Kemenkominfo menjelaskan, pendakwah masa kini dan masa datang mesti memperkuat syiar agama dengan meng-update ilmu agama yang banyak tersaji di akun-akun media digital. Sumber ilmu makin berkembang di berbagai pusat studi Islam di ruang digital. Hal itu diperlukan sebagai rujukan penting agar para pendakwah tak ketinggalan zaman.
”Melalui webinar ini, kami berharap para calon da’i atau pendakwah mendapatkan ilmu terkait literasi dalam berdakwah di dunia digital, agar pemahaman agamanya semakin kuat dan akurat,” urai Kemenkominfo.
Berdakwah di dunia digital, lanjut Kemenkominfo, juga harus dilandasi kompetensi dasar si pendakwah. Antara lain, kompetensi substantif, metodologis atau intelektual, material/fisik, dan kemampuan penggunaan teknologi secara teknis.
Untuk diketahui, diskusi literasi digital di lingkungan komunitas merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat (komunitas) menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024,” tambah Kemenkominfo.
Baca juga:
Tips Tampil Percaya Diri ala Maia Estianty
Program #literasidigitalkominfo tersebut tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya mereka yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Program IMCD selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital. Program IMCD diperlukan, karena berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social, pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada periode 2021-2022 sudah mencapai 220 juta orang.
”Padahal, pada 2019, jumlah itu masih di kisaran 175 juta orang,” jelasnya.
Baca juga:
DEWA 19 Gandeng Andien di Konser 'A Night At The Orchestra Chapter 4 di Edutorium UMS Solo'
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. (yud/ub)