UPDATEBALI.com, BADUNG – Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, menghadiri upacara Karya Agung Mamungkah, Padudusan Agung, Menawa Ratna, dan Tawur Balik Sumpah Utama yang digelar di Pura Dalem Desa Adat Lambing, Desa Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal, Selasa, 4 Februari 2025.
Acara ini turut dihadiri oleh Perbekel Sibang Kaja Nyoman Rai Sudani, Kabid Adat Dinas Kebudayaan, Bendesa Adat se-Desa Sibang Kaja, serta krama agung Desa Adat Lambing.
Sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam meringankan beban masyarakat, Wabup Suiasa menyerahkan Dana Hibah Aci sebesar Rp 1,8 miliar yang bersumber dari APBD Induk Tahun 2025. Dana tersebut diterima langsung oleh Ketua Panitia Karya, Putu Eka Sujaya, untuk mendukung suksesnya pelaksanaan upacara suci ini.
Dalam sambutannya, Wabup Suiasa mengungkapkan rasa syukur serta apresiasi kepada masyarakat Desa Adat Lambing yang telah bekerja sama secara gotong royong dalam menyukseskan pelaksanaan karya ini. Ia juga menyoroti keunikan prosesi Nyenuk yang diselenggarakan dengan sangat lengkap.
“Saya selama menjadi Wakil Bupati baru kali ini menyaksikan Prosesi Nyenuk yang sangat lengkap sekali. Saya tahu makna dari prosesi ini, namun baru kali ini saya bisa melihat secara langsung prosesi yang begitu utuh seperti di Desa Adat Lambing. Terima kasih karena telah memberikan pengalaman yang luar biasa ini. Saya berharap prosesi ini bisa diadopsi oleh masyarakat di desa lain dan patut disyukuri karena seluruh rangkaian karya sudah labda karya sida sidaning don,” ujar Suiasa.
Sementara itu, Ketua Panitia Karya, Putu Eka Sujaya, menjelaskan bahwa pelaksanaan Karya Agung ini merupakan bentuk pemulihan pasca musibah kebakaran yang terjadi pada September 2023. Kebakaran tersebut menghanguskan semua pelinggih beratap ijuk di pura tersebut.
“Kami atas nama krama agung Desa Adat Lambing mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Badung yang telah memberikan banyak bantuan sehingga meringankan beban masyarakat. Kami berharap pemerintah akan terus mendukung kegiatan-kegiatan pelestarian seni, adat, dan budaya Bali, khususnya di Desa Adat Lambing,” tuturnya.
Upacara sakral ini berlangsung dengan lancar dan penuh khidmat, mencerminkan semangat kebersamaan masyarakat dalam menjaga kelestarian budaya serta nilai-nilai adat di Bali.(den/ub)