Senin, Maret 10, 2025
BerandaPendidikanGelar Wisuda ke-30, ITB STIKOM Bali Lepas 581 Wisudawan

Gelar Wisuda ke-30, ITB STIKOM Bali Lepas 581 Wisudawan

 

UPDATEBALI.com, BADUNG – ITB STIKOM Ball mewisuda mahasiswanya sebanyak 581 dalam Wisuda ke-XXX (30)  bertempat di The Westin, Nusa Dua, Badung, Sabtu (26/11/2022).  

Dalam Wisuda XXX ITB STIKOM Bali ini dihadiri Prof. Dr. I Made Bandem, MA dan Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar serta tamu undangan lainnya.

Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan mengatakan, 581 Wisudawan itu berasal dari Program Strata 1 (S-1) sebanyak 575 orang dan Program Diploma 3 (D-3) 6 orang.

Dadang merinci, 575 Sarjana Komputer tersebut terdiri dari Program Studi Sistem Informasi sebanyak 457 orang dan Program Studi Sistem Komputer sebanyak 118 orang.

"Mereka menempuh pendidikan rata – rata 3 tahun untuk program diploma 3 tahun dan 4 tahun untuk program sarjana," kata Dadang Hermawan.

Dengan tambahan 581 lulusan baru ini maka sejak berdiri pada 10 Agustus 2002 hingga wisuda ke – 30 kali ini ITB STIKOM Bali sudah meluluskan alumni sebanyak 9.054, terdiri dari S – 1 sebanyak 8.333 orang dan D – 3 sebanyak 721 orang.

Baca Juga:  Udayana Mengabdi, Pemberdayaan Kelompok Perempuan Nelayan ‘Akshada Segara Putri’, Desa Seraya Timur Karangasem

"Semua alumni kami itu tersebar di seluruh Indonesia bahkan ada yang bekerja di luar negeri," tutur Dadang Hermawan.

Diantara 581 sarjana tersebut, 18 orang memperoleh dua gelar, yakni Sarjana Komputer ( S.Kom ) dari ITB STIKOM Bali dan Bachelor of Information Technology ( BIT ) dari HELP University Kuala Lumpur, Malaysia.

"Jadi, sejak kami menjalin kerja sama dengan HELP University Kuala Lumpur tahun 2007 kami sudah menghasilkan sarjana dua gelar S.Kom dan BIT sebanyak 164 orang," ucap Dadang Hermawan.

Sekedar diketahui, bagi mahasiswa yang mengambil program dua gelar ini, syarat utamanya tersebut mahasiswa harus memiliki kemampuan bahasa Inggris yang memadai. Sebab, semester tiga sampai mereka menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris.

"Rata-rata lama studi kelas internasional perkuliahan ini 5 tahun. Kebanyakan lulusan kelas internasional ini bekerja di baik perusahaan multinasional, yang ada di Indonesia maupun di luar negeri, bahkan selama pandemi COVID – 19 ada alumni kami bekerja di Perancis tetapi kerja dari rumahnya di Dalung, Kuta," ujar Dadang Hermawan.

Lebih lanjut, Rektor ITB STIKOM Bali ini menambahkan, rata-rata masa tunggu alumni ITB STIKOM Bali hanya memerlukan waktu 40 hari atau satu bulan lebih untuk segera masuk ke dunia kerja ataupun dunia wirausaha, hal ini antara lain disebabkan oleh tingginya permintaan dari berbagai usaha dan industri akan kebutuhan tenaga TIK. ITB STIKOM Bali kini telah memiliki dua Fakultas dan (segera dibentuk) 1 Direktorat Pasca Sarjana. Yakni Fakultas Informatika dan Komputer dengan tiga Program Studi S1 yaitu Prodi Sistem Informasi, Prodi Sistem Komputer, dan Prodi  Teknologi Informasi).  Fakultas Bisnis dan Vokasi dengan dua Program Studi (Prodi Bisnis Digital S1 dan Manajemen Informartika D3).

"Kabar gembira lagi,  Dalam waktu dekat, dengan seizin Yayasan, kami sedang memproses perijinan pembukaan Prodi Sains Data, dan selanjutnya sedang dipersiapkan dan dikaji beberapa pembukaan Prodi Cyber Security/Computer Forensic, Prodi Pariwisata berbasis digital, Prodi Arsitektur yang berbasis digital, Teknologi Pembelajaran, Magister Bisnis Digital dan S3 Sistem Informasi," tambahnya.

Baca Juga:  Putri Koster Kembali Menjadi Narasumber dalam Dialog Interaktif BAHTERA di TVRI Bali

"Saya harapkan para alumni ini dapat terus mengembangkan pembelajaran. Karena wisuda ini bukan akhir dari suatu proses pembelajaran. Ini merupakan awal untuk masa studi berikutnya," harapnya.

Prof. Dr. I Made Bandem, MA, menjelaskan dari Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar pasca diluncurkannya Program Magister Komputer langsung mengadakan rapat. Dikarenakan tugas yayasan yakni memberikan fasilitas semaksimal mungkin untuk berlangsung program S2 Sistem Informasi.

"Kita akan membangun gedung dan ruang kelas secara bertahap untuk mendukung program S2 ini dengan menyiapkan lab yang lebih canggih lagi untuk mereka dengan melakukan keseimbangan antara kualitas S1 dan S2," jelas Prof Bandem.(den/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments