UPDATEBALI.com, LOMBOK TIMUR – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kembali menggandeng Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), hendak menggelar webinar literasi digital untuk komunitas pendidikan madrasah dan pesantren di Lombok Timur, NTB, Jumat 9 Juni 2023 pagi, pukul 09.00 WITA.
Mengusung tema ”Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”, diskusi virtual itu akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB Muhammad Amin, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lombok Timur Sirojudin, dosen STMIK Primakara Bali Ni Luh Putu Ning, dan Fitta Mamita sebagai moderator.
”Diskusi ini gratis. Ayo, daftar hanya dengan mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftaranbalinustra0906. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Kamis 8 Juni 2023.
Kemenkominfo menjelaskan, berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada 2021, didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00. Dengan skor tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia masuk dalam kategori ”sedang”.
”Secara keseluruhan, Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 mencapai 3.49 dari skala 1-5, atau naik dari pencapaian tahun sebelumnya 3.46,” tulis Kemenkominfo.
Di lingkungan komunitas pendidikan, webinar literasi digital merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024,” tambah Kemenkominfo.
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, pengguna digital banyak yang tak menyadari berselancar di internet akan meninggalkan rekam jejak digital. Jejak digital, baik yang aktif maupun pasif, itu tak bisa dihapus dan tertinggal di server penyedia layanan.
”Rekam jejak digital sewaktu-waktu bisa dimunculkan maupun dipanggil kembali untuk berbagai macam maksud. Penting untuk menjaga rekam jejak digital selalu positif,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.
Kemenkominfo menambahkan, menjaga jejak digital selalu positif sangat berguna untuk kepentingan masa depan. Apalagi, jejak digital kini juga menjadi pertimbangan dalam proses rekruitmen penerimaan karyawan.
”Jejak digital adalah aset yang perlu kita jaga,” tegasnya.
Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Baca juga:
FK Unud Terima Audiensi Tim Program Tuberkulosis Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Denpasar
Program IMCD selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.
Kecakapan digital menjadi penting karena, menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social, pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada periode 2021-2022 telah mencapai 220 juta orang.
”Padahal, pada 2019, jumlah itu masih di angka 175 juta orang,” jelasnya.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. (yud/ub)