Sabtu, Februari 22, 2025
BerandaNewsEtika Pelajar di Ranah Digital kembali Dibahas dalam Webinar Kemenkominfo di NTB

Etika Pelajar di Ranah Digital kembali Dibahas dalam Webinar Kemenkominfo di NTB

 

UPDATEBALI.com, LOMBOK – Pandemi Covid 19 sudah berlalu. Tetapi, ada hikmah di balik itu. Budaya belajar online di kelas digital, yang bisa diakses di mana saja, kapan saja, di kelas maupun di luar kelas, membuat pelajar di era digital makin mudah dan luas cakupan bahan belajarnya.

Menyadari kian besarnya potensi pengembangan belajar para pelajar secara digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kembali menggadeng Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar webinar literasi digital di Lombok. Diikuti komunitas pelajar dan santri madrasah, webinar akan dihelat Sabtu 20 Mei 2023, mulai pukul 09.00 WITA.  

”Pelajar dan remaja peminat literasi digital, silakan mengikuti webinar ini secara gratis. Caranya, cukup dengan mendaftar ke link pendaftaran https://s.id/pendaftaranbalinustra2005. Dapatkan e-sertifikat dari Kementerian Kominfo RI serta e-money senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkomifo dalam rilisnya kepada awak media, Jumat 19 Mei 2023.

Webinar kali ini akan mengupas topik ”Etika Pelajar di Dunia Digital” dan menghadirkan tiga narasumber kompeten. Mereka adalah Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag NTB Muhammad Amin, Kepala Kantor Kemenag Lombok Utara Jalalussayuthy, Bidang Kemitraan dan Legal Relawan TIK Provinsi Bali I Komang Suartama, serta Joan Permana selaku moderator. 

Terkait topik webinar, Kemenkominfo menuturkan, sekolah di kelas konvensional bukan lagi satu-satunya pilihan ruang untuk belajar dan memperkarya wawasan dan ilmu pengetahuan. 

”Digitalisasi telah membuat proses belajar dan menimba beragam kecakapan dan keterampilan menjadi lebih cepat, mudah, dan bervariasi,” urai Kemenkominfo.  

Pemahaman dan kejelian pelajar dalam menangkap peluang serta mengakses materi pelajaran dan pengetahuan, tentu membuat mereka berpeluang lebih sukses. 

”Itu sebabnya, pahami dan pelajari peluang belajar di ruang digital yang semakin luas ini. Raih prestasi yang lebih baik agar bisa berkompetisi dengan sesama pelajar di seluruh penjuru dunia,” tambah Kemenkominfo.

Baca Juga:  Antisipasi Banjir, Lihadnyana Pimpin Bersih-bersih Kali di Buleleng

Namun, Kemenkominfo mengingatkan, keterbukaan mengakses informasi di ranah digital itu bukan tanpa batas. Aturan dan etika menyangkut tata krama belajar di ruang digital mesti dipahami. Di antaranya menyangkut etika dan hak karya tulis orang lain yang harus dihormati. 

”Salah mengambil sumber literasi bukan hanya menyesatkan secara ilmiah, tetapi bisa memunculkan masalah hukum buat siswa dalam proses belajar di kelas online,” lanjut Kemenkominfo dalam rilisnya. 

Diskusi literasi digital di lingkungan komunitas merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat (komunitas) menuju Indonesia #MakinCakapDigital. 

”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024,” tutur Kemenkominfo.

Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Baca Juga:  Pererat Tali Silaturahmi, TP PKK Badung Terima Kunja TP PKK Kabupaten Kudus

Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman. 

Program IMCD selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital. 

Program IMCD diperlukan, karena berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social, pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada periode 2021-2022 sudah mencapai 220 juta orang. 

”Padahal, pada 2019, jumlah itu tak lebih dari 175 juta orang,” jelasnya. 

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. (*/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments