UPDATEBALI.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) kembali mengadakan kegiatan Bhakti Sosial Ngrombo ke-48, yang dirangkaikan dengan Pelatihan Pertolongan Pertama.
Acara ini berlangsung di Kantor Kesbangpol Bali pada Jumat, 24 Januari 2025, dengan tujuan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat kurang mampu sekaligus meningkatkan keterampilan organisasi masyarakat (ormas) dan perangkat daerah dalam menangani situasi darurat.
Sekretaris Badan Kesbangpol Bali, Ida Ayu Tantri Ardani, mengungkapkan apresiasinya terhadap partisipasi ormas yang berkontribusi dalam kegiatan ini. Ia berharap semangat gotong royong yang tercipta dapat terus berlanjut untuk membantu sesama.
“Bantuan berupa sembako dan kursi roda ini diharapkan bermanfaat, khususnya bagi kaum disabilitas dan lansia. Mari kita jaga semangat kebersamaan ini untuk terus membantu masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak delapan penerima bantuan sembako dari Kabupaten Bangli, Klungkung, dan Denpasar menerima manfaat. Selain itu, satu unit kursi roda diserahkan kepada Nengah Mudakari dari Kabupaten Bangli.
Tak hanya penyerahan bantuan, acara ini juga diramaikan dengan pelatihan pertolongan pertama yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Bali. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam menghadapi keadaan darurat.
Gede Adhi Tiana Putra, Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama, dan Ormas Kesbangpol Bali, menyebutkan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi.
“Awalnya pelatihan hanya dibuka untuk 24 orang, namun pendaftar mencapai 50 orang. Ini menunjukkan minat yang luar biasa dalam belajar keterampilan pertolongan pertama,” ungkapnya.
Pelatihan yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 15.00 WITA ini menghadirkan pelatih dari PMI Bali, PMI Kota Denpasar, PMI Jembrana, dan PMI Bangli.
Kegiatan Bhakti Sosial Ngrombo ke-48 ini tidak hanya menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap masyarakat kurang mampu, tetapi juga menjadi langkah nyata untuk memperkuat kapasitas ormas dan perangkat daerah. Dengan semangat gotong royong, diharapkan kegiatan serupa dapat terus digelar untuk menciptakan masyarakat yang lebih tanggap terhadap keadaan darurat.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi inspirasi untuk terus memperkuat kolaborasi antarinstansi dan masyarakat demi membantu sesama,” tutup Ida Ayu Tantri Ardani.(yud/ub)