Kamis, April 24, 2025
BerandaBaliDiskusi “Sikat” di Buleleng: Wayan Koster Apresiasi Daya Kritis Milenial dan Gen...

Diskusi “Sikat” di Buleleng: Wayan Koster Apresiasi Daya Kritis Milenial dan Gen Z

UPDATEBALI.com, BULELENG – Ratusan milenial dan Gen Z Buleleng berkumpul dalam acara Diskusi Memikat (Sikat) yang digelar di Ranggon Sunset Poin Cafe & Bar Pantai Penimbangan, Minggu, 17 November 2024.

Pertemuan ini menghadirkan Wayan Koster dan Gede Supriatna, memberikan ruang bagi generasi muda untuk menyampaikan pandangan kritis, masukan, dan harapan mereka terhadap pembangunan Bali ke depan.

Dalam diskusi tersebut, para peserta tak hanya melontarkan pertanyaan tajam tetapi juga mengapresiasi kebijakan yang telah dijalankan Koster selama menjabat sebagai Gubernur Bali 2018-2023. Koster menilai daya kritis generasi muda Buleleng sangat penting untuk membangun Bali yang lebih baik dan berkelanjutan.

“Pertanyaan kaum muda sangat tajam, mendalam, dan bisa dikembangkan lebih komprehensif,” ujar Koster, seraya mengapresiasi semangat intelektual mereka.

Baca Juga:  Koster-Giri Dapat Dukungan Hangat dari Milenial dan Gen Z di Desa Sebudi

Generasi muda memberikan dukungan sekaligus masukan terhadap kebijakan Koster yang dianggap berhasil melestarikan budaya, seni, tradisi, agama, dan kearifan lokal Bali. Beberapa kebijakan yang disoroti meliputi:

  • Pelestarian aksara Bali melalui Bulan Bahasa Bali.
  • Penggunaan busana adat Bali, termasuk kain endek Bali, dalam aktivitas sehari-hari.
  • Dukungan terhadap desa adat dan ekonomi lokal Bali melalui Pergub No. 99 Tahun 2018 tentang pemanfaatan produk lokal Bali.

“Tiang ingin masyarakat Bali survive dari sumber daya alamnya sendiri. Belanja produk lokal Bali harus didorong agar perputaran ekonominya tetap di Bali,” tegas Koster, yang disambut tepuk tangan antusias.

Baca Juga:  Tim Pengabdian kepada Masyarakat Prodi Kimia FMIPA Unud Gelar Pengabdian di Desa Wongaya Gede Tabanan

Selain itu, Koster membagikan pengalamannya menangani pandemi COVID-19, yang dinilai sebagai salah satu penanganan terbaik di tingkat nasional. Sebagai bentuk penghargaan, ia berencana membangun Museum COVID-19 di Pusat Kebudayaan Bali, Klungkung.

Koster juga memaparkan rencana kelanjutan proyek shortcut Singaraja-Mengwi, yang akan memangkas waktu perjalanan Singaraja-Denpasar menjadi hanya 1,5 jam. Ia berjanji menyediakan subsidi untuk shuttle bus agar transportasi lebih terjangkau.

“Jika shortcut sudah tuntas, jarak Singaraja-Denpasar akan terasa seperti Jakarta-Bogor. Tiang siapkan shuttle bus bersubsidi agar murah dan nyaman,” jelasnya.

Selain infrastruktur, isu lingkungan hidup, termasuk penanganan sampah, turut menjadi perhatian. Koster menjawab harapan generasi muda pelaku seni budaya di Buleleng yang menginginkan pendirian institut adat istiadat Bali serta sarana pendidikan untuk penyandang disabilitas.

Baca Juga:  DPRD Bali Gelar Rapat Paripurna ke-35 Masa Persidangan III Tahun 2022

Koster menilai kegiatan Diskusi “Sikat” sebagai langkah positif untuk melibatkan generasi muda dalam proses pembangunan. Ia berkomitmen menjadikan generasi muda sebagai mitra dalam implementasi program pembangunan Bali.

“Before and after, kegiatan positif seperti ini akan terus kami dukung jika kembali dipercaya oleh krama Bali,” tutupnya.

Acara ini diikuti dengan antusias oleh generasi muda intelektual dari berbagai kampus dan organisasi pemuda di Buleleng, menegaskan semangat kolaborasi antara pemimpin dan generasi penerus dalam mewujudkan Bali yang maju dan berkelanjutan.(ub)

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments