UPDATEBALI.com, BULELENG – Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Kominfosanti) Kabupaten Buleleng bergerak cepat menindaklanjuti masalah kekosongan sinyal internet atau blankspot yang terjadi di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sebanyak 18 TPS tersebar di beberapa desa mengalami kendala tersebut.
Kepala Dinas Kominfosanti Kabupaten Buleleng, Ketut Suwarmawan, bersama timnya turun langsung untuk melakukan monitoring dan evaluasi di 18 TPS yang terdampak.

Wilayah yang terkena dampak blankspot meliputi 4 TPS di Desa Gesing, 2 TPS di Desa Sidetapa, 3 TPS di Desa Depeha, 3 TPS di Desa Les, 1 TPS di Desa Penuktukan, 1 TPS di Desa Sambirenteng, dan 4 TPS di Sembiran.
Ketsu, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa selain faktor topografi yang memengaruhi ketersediaan sinyal di daerah pegunungan dan perbukitan, kekurangan pemancar sinyal dari provider internet juga menjadi penyebab utama blankspot tersebut.
“Kami telah berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo RI dan sejumlah provider internet untuk mengoptimalkan sinyal di TPS yang mengalami blankspot. Permohonan resmi telah kami layangkan agar optimalisasi sinyal dilakukan tidak hanya untuk titik blankspot, tetapi juga untuk menjaga stabilitas sinyal secara keseluruhan,” jelas Ketsu.
Dalam persiapan jelang Pemilu, Ketsu juga akan menugaskan stafnya untuk standby selama pelaksanaan Pemilu. Hal ini bertujuan agar setiap permasalahan terkait koneksi internet dapat segera ditangani dengan cepat apabila ada laporan dari lapangan.
Upaya yang dilakukan oleh Kominfosanti Buleleng ini diharapkan dapat memberikan jaminan yang lebih baik terhadap akses internet selama proses pemungutan suara, sehingga proses demokrasi berjalan lancar dan transparan tanpa kendala teknis yang berarti. (adv/ub)