Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliDisetujui Pusat, Usulan Bupati Jembrana Tangani Abrasi Pebuahan dipastikan Tahun 2024

Disetujui Pusat, Usulan Bupati Jembrana Tangani Abrasi Pebuahan dipastikan Tahun 2024

UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Kerja keras Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, bersama dengan jajarannya akhirnya membuahkan hasil yang manis. Pemerintah pusat telah memberikan persetujuan untuk pembangunan proyek penanggulangan abrasi di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru. Proyek ini sudah sangat dinantikan oleh masyarakat setempat dan akan direalisasikan pada tahun 2024 dengan anggaran induk APBN senilai hampir Rp 50 milyar.

Keputusan pemerintah pusat ini merupakan tindak lanjut atas proposal usulan Bupati Jembrana nomor 610/081/PUPRPKP/2022 yang diajukan pada tanggal 20 Januari 2022, terkait penanggulangan abrasi di Pantai Pebuahan Desa Banyubiru.

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, merasa senang dengan kabar ini dan menyatakan, Pembangunan pengaman pantai di Banjar Pebuahan ini sudah lama ditunggu oleh masyarakat, khususnya di pesisir pantai Banjar Pebuahan.

Baca Juga:  Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-77 di Badung

“Seperti yang kita dengar bersama, dipastikan proyek ini akan berjalan pada tahun 2024. Ini adalah kabar baik karena usulan kita telah disetujui oleh pemerintah pusat,”ungkapnya.

Meskipun telah mendapatkan persetujuan, Bupati Tamba menegaskan bahwa pihaknya akan tetap mengawal proyek ini untuk memastikan bahwa revitalisasi pantai berjalan lancar pada tahun 2024.

“Pemerintah pusat telah memastikan tahun 2024 sebagai waktu pelaksanaan. Kami juga telah melihat pagu anggarannya yang mencapai hampir 50 milyar rupiah untuk sepanjang 1,9 kilometer,” tegasnya.

Muhammad Rizal, Direktur Bina Teknik Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menjelaskan bahwa pembangunan pengaman pantai ruas Pangyangan-Pebuahan sepanjang 1,9 kilometer ini akan menggunakan anggaran dari APBN. Konstruksi pengaman pantai akan menggunakan revetment batu armor dan bangunan penunjang walkway menggunakan paving block.

Baca Juga:  FKP Unud Sambut Kunjungan Kwansei Gakuin University

Dukungan anggaran untuk penanganan abrasi di Pebuahan juga menjadi prioritas dalam proses penganggaran dengan Komisi V DPR RI. Rizal menjelaskan, “Ini menjadi prioritas, penanganan abrasi di pantai Pebuahan sudah pasti akan dilakukan tahun depan.”

Rizal juga mencatat bahwa pantai di Bali memiliki tingkat kerawanan abrasi yang cukup tinggi. Di Jembrana, sepanjang pantai seluas 87,173 kilometer, sekitar 21,86 kilometer mengalami abrasi, dan garis pantai abrasi yang telah ditangani mencapai 8,93 kilometer. Sedangkan sekitar 12,92 kilometer garis pantai masih perlu penanganan lebih lanjut.

“Kami melihat bahwa di pantai Pebuahan terjadi perubahan garis pantai antara tahun 2010-2020, yang mengundurkan pantai sekitar 60-80 meter. Jika tidak segera ditangani, abrasi akan semakin parah,” tambahnya.

Baca Juga:  16 Warga Aceh Diserang Penyakit Kaki Gajah Stadium 5

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, juga berjanji akan mengawal proyek ini agar pengaman pantai dapat terlaksana pada tahun 2024. Ia memastikan bahwa anggaran untuk pengamanan pantai adalah prioritas dan harus dijalankan, terutama karena semua persyaratan teknis telah terpenuhi.

“Khusus untuk abrasi pantai Pebuahan, anggaran sudah dialokasikan, dan harapan kita adalah agar proyek ini selesai sebelum Oktober tahun depan,” pungkasnya.

Dengan keputusan ini, masyarakat Pebuahan dapat berharap akan pantai yang lebih aman dan lestari di masa depan. (ang/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments