UPDATEBALI.com, BULELENG – Baru-baru ini terdapat isu terkait beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah terdaftar akan dihapus oleh pemerintah pusat, sebab proyek tersebut diperkirakan tidak akan selesai hingga tahun 2024. Salah satunya yakni proyek pembangunan bandara di Wilayah Bali Utara.
Menanggapi hal itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan dirinya belum mengetahui keputusan itu secara pasti, namun dirinya sudah mengetahui hal itu melalui media massa. Hanya saja jika nantinya hal itu memang benar terjadi, dirinya sangat menyayangkan hal tersebut. Sebab menurutnya dengan adanya pembangunan bandara ini dapat berpengaruh terhadap keseimbangan perekonomian antara Bali Utara dan Selatan ke depannya.
Disamping itu Agus Suradnyana juga menambahkan selain dapat menyeimbangkan perekonomian, dirinya menilai terdapat beberapa aspek lain dari pembangunan ini yang berkaitan dengan pariwisata yang ada di Buleleng, sebab hal ini berkaitan dengan jumlah daya tampung dari pada Airpot Ngurah Rai yang akan kewalahan kedepannya.
“Saya rasa kalau memang benar berita itu sebagai kepala daerah terkejut juga, saya rasa semuanya sekarang kita kembalikan kepada pemerintah provinsi untuk berjuang kembali,” ujar Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat ditemui, pada Rabu (27/7/2022)
Selanjutnya Agus Suradnyana, menyatakan bahwa Gubernur Bali Wayan Koster tengah berupaya untuk menyiapkan menyiapkan beberapa sarana penunjang sebelum di bangunnya bandara ini. Dimana dirinya telah merancang akses jalan menuju lokasi bandara, yakni dari Gilimanuk menuju Desa Sumberklampok.
Selain itu Agus Suradnyana juga menyebutkan jika Gubernur Bali telah melakukan upaya lain, dimana pihaknya telah menyerahkan hampir 70 persen dari luas tanah milik Pemprov Bali untuk warga setempat. Sehingga dengan diserahkannya lahan itu, konflik agraria yang terjadi sejak puluhan tahun lalu di Desa Sumberklampok itu dapat diselesaikan.
Maka dari itu perihal pembangunan bandara ini, nantinya masyarakat akan setuju jika lahan miliknya akan dijadikan tempat pembangunan, sebab masyarakat akan mendapatkan ganti rugi yang diberikan oleh pemerintah.
“Jadi pak gubernur sudah berupaya sekuat tenaga, bahkan sudah berupaya semaksimal mungkin agar bandara ini tercapai,” ucap Suradnyana.
Menyikapi hal itu Agus Suradnyana meyakini jika Gubernur Bali akan terus mengupayakan agar pembangunan bandara ini bisa di bangun di Buleleng, meskipun sementara ini pemerintah pusat mungkin harus mendahulukan kepentingan yang lain akibat pandemi Covid-19 ini.
“Ini bukan kartu mati, kedepan bisa diperjuangkan lagi. Soal lobi-lobi ke pusat itu Gubernur juaranya yang jelas saya sangat berharap bandara dibangun di Bali Utara,” paparnya.
Namun disisi lain, Kepala Desa Sumberklampok, I Wayan Sawitra Yasa menyampaikan jika pihaknya belum mendengar isu terkait pembatalan proyek pembangunan bandara ini. Sementara itu dirinya mengatakan apapun yang akan terjadi kedepannya terkait jadi atau tidaknya pembangunan ini sudah menjadi kewenangan Gubernur Bali. Pihaknya juga mengatakan pembangunan ini direspon positif oleh masyarakat, karena mereka juga akan mendapatkan imbas positifnya sebab nantinya lapangan pekerjaan akan bertambah termasuk nilai tanah juga akan naik.
“kami belum berani beri tanggapan apa-apa, intinya warga siap terima kalau dibangun bandara serta mendukung sepenuhnya,” tandasnya. (diana/ub)