Jumat, April 25, 2025
BerandaBaliDigigit Anjing Rabies Enam Bulan Lalu, Pria di Buleleng Meninggal Dunia

Digigit Anjing Rabies Enam Bulan Lalu, Pria di Buleleng Meninggal Dunia

UPDATEBALI.com, BULELENG – Pria asal Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng bernama I Kadek Sugiartama (35) dinyatakan meninggal dunia, pada Senin 24 Februari 2025 dini hari.

Setelah dicek korban diketahui memiliki riwayat digigit anjing liar sekitar enam bulan lalu.

Kasubbag Humas RSUD Buleleng, I Ketut Budiantara menerangkan, awalnya pada, Sabtu 22 Februari 2025 sekitar pukul 18.00 Wita korban dilarikan ke IGD dengan kondisi kritis disertai tanda-tanda menyerupai orang terkena rabies yakni, gelisah, demam tinggi, takut air, takut cahaya dan takut angin.

Korban lalu diobservasi oleh tim dokter sekitar dua jam, sebelum akhirnya dipindahkan ke ruang intensif. Namun selama menjalani perawatan kondisi korban justru semakin memprihatinkan, hingga akhirnya tim dokter menyatakan pasien meninggal dunia.

Baca Juga:  Hadiri HUT WKRI, Ketua BKOW Bali Bangun Sinergi dalam Penguatan Peran Perempuan

“Ya, benar ada satu orang pasien dari Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng telah dinyatakan meninggal dunia akibat suspeck rabies Senin, 24 Februari 2025 sekitar pukul 02.00 dini hari tadi,” Kata dia, Selasa 25 Februari 2025.

Lebih lanjut, Budiantara menyebut, dari keterangan dari pihak keluarga, korban diketahui memiliki riwayat digigit anjing liar di Kawasan Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Namun gigitan tersebut terjadi sekitar enam bulan lalu dan kala itu korban hanya membasuh luka dengan air tanpa ada tindakan lanjutan.

Baca Juga:  Subak Se-Kabupaten Buleleng Diajak Berdiskusi Untuk Serap Aspirasi

Disisi lain, Kepala Desa Munduk I Nengah Sudira mengatakan, telah menerima informasi terkait warganya yang meninggal akibat suspeck rabies. Menurut keterangan dari pihak keluarga, korban digigit pada bagian kaki saat berada di Pasar Pancasari.

“Kalau sesuai informasi keluarga, almarhum. Itu sekitar enam bulan lalu tapi lukanya hanya dibasuh dengan air sabun. Almarhum yang sudah merasa baik-baik saja, tiba-tiba belakangan demam tinggi hingga dilarikan ke RSUD Buleleng, sebelum akhirnya kami mendengar kabar almarhum meninggal dunia,” Ucapnya.

Baca Juga:  Bupati Dukung Pameran Pelayanan Kesehatan Tradisional pada Rakorda II Sahlikada 2022 di Buleleng

Kini sebagai pencegahan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng sedang berupaya melakukan penelusuran terhadap sejumlah orang yang sempat kontak erat dengan pasien.

“Ada 19 kontak erat utamanya dari keluarga mulai dari istri almarhum, saudara sepupu, ipar, menantu dan kerabat. Selanjutnya akan diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR). Nah, jadi faktor resikonya itu, keseluruhan kontak erat dikhawatirkan berpotensi tertular melalui cairan, baik berupa muntahan, atau air ludah pasien selama di rumah ataupun saat dirawat di RSUD,” Tandas dia. (dna/ub)

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments