Minggu, Maret 9, 2025
BerandaBaliDiduga Sakit Sesak dan Tensi, Seorang Warga Desa Asahduren Terkapar Tak Bernyawa...

Diduga Sakit Sesak dan Tensi, Seorang Warga Desa Asahduren Terkapar Tak Bernyawa di Pinggir Jalan

UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Diduga mengalami sakit sesat nafas dan tensi, seorang warga ditemukan terkapar sudah tak bernyawa di pinggir jalan di Banjar Lebih, Desa Asahduren, Kecamatan Pekutatan, Jembrana Bali, Selasa 5 Desember 2023. Korban diketahui bernama I Wayan Sudana, warga setempat.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, petani usia 56 tahun tersebut, diketahui pertamakali oleh warga Desa Manggissari bernama Ketut Wiratna (49), sekitar pukul 09.45 wita.

Baca Juga:  Seragamkan HET Minyak Curah, Wabup Suiasa Jalin Koordinasi Dengan Distributor Sembako

“Saksi saat itu hendak berangkat ke kebun. Namun, belum sampai di kebun, saksi melihat korban dalam posisi tertelungkup di tepi jalan,” kata Kapolsek Pekutatan, Kompol I Wayan Suastika, dalam keterangannya, Selasa 5 Desember 2023.

Saksi yang sempat kaget melihat korban yang tidak bersuara dan bergerak sama sekali di tepi jalan rabat beton tepatnya di Gang mangga, Banjar Lebih, kemudian memutuskan untuk memberitahu Kelian Banjar Lebih, I Kadek Andi Irawan, selanjutnya langsung mendatangi TKP bersama saksi.

Baca Juga:  Meningkat, Jembrana Raih Penghargaan Kabupaten Layak Anak Tahun 2022 kategori Nindya

“Setelah dicek, baru diketahui bahwa seseorang yang tertelungkup merupakan warga Desa Asahduren,” ungkapnya.

Setelah dilakukan koordinasi dengan petugas medis Puskesmas Pekutatan dinyatakan korban telah meninggal dunia. Selanjutnya mayat korban dibawa ke Puskesmas Pekutatan guna dilakukan pemeriksaan luar.

Dari hasil pemeriksaan, kata dia, tidak ditemukan ada kelainan pada bagian kepala, hanya luka lecet pada kelopak mata sebelah kiri serta tidak ada bekas atau tanda tanda kekerasan pada tubuh korban.

Baca Juga:  Denpasar Gencarkan Vaksinasi Bagi Disabilitas 

“Dari keterangan keluarga, dimana korban memiliki riwayat sesak dan tensi. Selanjutnya keluarga menyatakan menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi,” pungkasnya.(dik/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments