UPDATEBALI.com, GIANYAR – Dalam upaya memperkuat komitmen mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih, Desa Peliatan Ubud bersama Koalisi Bali Energi Nol Bersih meluncurkan Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik (EV) serta menyepakati Deklarasi Menuju Kawasan Rendah Emisi Ubud, pada Selasa, 17 September 2024.
Acara ini berlangsung di Desa Peliatan, Ubud, dan dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Ir. Ida Bagus Setiawan, ST., M.Si, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Tenaga Kerja Provinsi Bali, Dewa Ngakan Ngurah Adi, SE., M.Si, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Gianyar, I Made Dwi Sutaryantha, Kepala Desa Peliatan Ubud, dan Nirarta Samadhi, Country Director World Resources Institute (WRI Indonesia).
“Deklarasi Menuju Kawasan Rendah Emisi Ubud menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mengurangi emisi karbon di Provinsi Bali. Peluncuran instalasi solar panel yang terhubung dengan EV charging station di Pasar Peliatan merupakan langkah konkret dalam memenuhi kebutuhan akan fasilitas pengisian baterai yang menggunakan energi terbarukan,” ungkap Kepala Dinas ESDM dan Tenaga Kerja Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Setiawan.
Deklarasi tersebut memuat tujuh langkah strategis untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih di Ubud, antara lain: 1) Pengurangan Emisi; 2) Promosi Energi Terbarukan; 3) Transportasi Berkelanjutan; 4) Pengelolaan Sampah Berkelanjutan; 5) Pendidikan dan Kesadaran; 6) Kolaborasi dan Dukungan; serta 7) Pengawasan dan Evaluasi.
“Kami berharap inisiatif ini akan menjadi contoh bagi daerah lain di Bali dan Indonesia dalam mengadopsi langkah-langkah pengurangan emisi karbon,” tambah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Gianyar, Dewa Ngakan Ngurah Adi.
Kepala Desa Peliatan Ubud, I Made Dwi Sutaryantha, menjelaskan bahwa instalasi solar panel yang terhubung dengan EV charging station di Pasar Peliatan akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pendapatan dari fasilitas ini akan digunakan untuk perawatan dan pengembangan fasilitas lebih lanjut.
“WRI Indonesia bersama mitra-mitra pembangunan mendukung upaya Ubud untuk menjadi kawasan rendah emisi dengan menyediakan fasilitas solar panel dan EV charging station. Model bisnis yang diterapkan diharapkan dapat diterapkan di desa-desa lain di Bali ke depan,” ungkap Nirarta Samadhi, Country Director WRI Indonesia.
Untuk memastikan keberlanjutan, WRI Indonesia bersama Electric Wheel-BTI Energy merumuskan model bisnis bagi BUMDes Peliatan, dengan skema Business to Business. BUMDes akan menyewakan lapak kepada penyedia baterai tukar dengan kontrak eksklusif 1 hingga 5 tahun, dengan proyeksi omset tahunan mencapai Rp 25-30 juta dan payback period diperkirakan 5-8 tahun.
“Skema ini diharapkan dapat diadopsi oleh desa-desa lain agar manfaat teknologi ini dapat dirasakan lebih luas, serta mendukung pengurangan kemacetan dan pencapaian kawasan rendah emisi di Ubud,” tambah Nirarta Samadhi. (yud/ub)