Kamis, April 24, 2025
BerandaBaliDampak Kapal Roro Docking, Pengiriman Sembako dari Pelabuhan Tribuana ke Nusa Penida...

Dampak Kapal Roro Docking, Pengiriman Sembako dari Pelabuhan Tribuana ke Nusa Penida Melonjak

UPDATEBALI.com, KLUNGKUNG – Situasi aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Tribuana, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, menuju Nusa Penida, Klungkung, mengalami peningkatan signifikan hari ini. Peningkatan ini beriringan dengan makin banyaknya pengiriman barang berupa sembako dan material ke wilayah Nusa Penida. Kondisi ini juga memberikan keuntungan bagi para buruh angkut barang di pelabuhan setempat.

Dari pantauan langsung di lapangan, sejak pagi hari, mobil pick-up yang bermuatan sembako serta material membanjiri Pelabuhan Tribuana. Beberapa mobil terlihat mengantri dengan sabar, menunggu giliran muatannya dipindahkan ke kapal boat yang akan mengangkut mereka ke Nusa Penida dan Lembongan. Sejumlah barang seperti galon, karung beras, dan bahan material lainnya terlihat menumpuk di pelabuhan.

Baca Juga:  Resmikan Tiga TK Negeri di Nusa Penida, Bupati Suwirta Berharap Tingkatkan Partisipasi Belajar Anak Usia Dini

Salah seorang sopir pengangkut barang, Dewa Putu Manggis, menjelaskan bahwa pengiriman barang melalui Pelabuhan Tribuana mulai meningkat sejak Kapal Roro di Nusa Penida masuk docking. Ia lebih memilih rute ini karena dianggap lebih mudah dan lancar daripada harus menunggu antrian berhari-hari seperti yang terjadi di Pelabuhan Padang Bay, Karangasem.

“Kalau lewat sini (Pelabuhan Tribuana), saya bisa mengirim barang setiap hari, tanpa perlu antri. Meskipun biayanya lebih mahal, tapi kami menjual sayur, tomat, dan bumbu-bumbu yang harus cepat sampai agar tidak rusak,” ungkapnya.

Baca Juga:  Lift Kaca Pertama di Dunia Dibangun di Pantai Kelingking Beach Nusa Penida, Keberhasilan dan Harapan Bagi Pariwisata Lokal

Bersamaan dengan peningkatan pengiriman barang, jumlah perjalanan kapal juga bertambah. Jika biasanya hanya satu atau dua kali sehari, akhir-akhir ini bisa mencapai tiga trip dalam sehari. Tak hanya itu, puluhan buruh angkut di Pelabuhan Tribuana juga mendapat manfaat dari situasi ini. Dengan banyaknya barang yang perlu diangkut, upah yang mereka terima pun meningkat.

Nyoman Kondri, seorang wanita asal Banjar Tribuana, mengaku bahwa biasanya ia mendapat upah sekitar Rp 25 ribu per hari. Namun, sejak kapal roro masuk docking dan pengiriman barang banyak beralih ke pelabuhan tradisional, ia kini bisa mendapatkan upah hingga Rp 50 ribu per hari.

Baca Juga:  Sekda Buleleng Buka FOP 2024, Dorong Kesehatan Fisik dan Mental Pelajar

“Kalau barangnya banyak seperti sekarang, bisa dapat Rp 50 ribu per hari. Kalau sedang sepi, paling hanya Rp 25 ribu saja,” tuturnya sambil beristirahat sejenak usai mengangkut keranjang yang berisi ayam potong.

Peningkatan aktivitas di Pelabuhan Tribuana memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat, terutama para buruh angkut dan pemilik usaha pengiriman barang. Hal ini juga mencerminkan vitalitas ekonomi di wilayah ini, yang semakin berkembang seiring dengan peningkatan volume pengiriman barang ke Nusa Penida.(tra/ub)

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments