UPDATEBALI.com, BANGLI – Dampak cuaca extrim sangat berpengaruh terhadap hasil produksi pertanian. Seperti yang dialami para petani labu Siam di desa Pinggan, Kintamani, Bangli. Hasil produksinya anjlok hingga lima puluh persen akibat banyak yang busuk.
Salah seorang petani Ni Wayan Suci mengatakan, dampak cuaca buruk telah menyebabkan hasil produksinya turun. Dari sekitar 40 are lahan kebunnya, saat ini hanya mampu menghasilkan satu ton lebih setiap kali panen, yang sebelumnya bisa mencapai tiga ton lebih, Minggu, 29 Januari 2023.
Ditambahkan untuk harga saat ini mengalami kenaikan, untuk satu kantong kresek dengan berat 16 kg dijual seharga Rp 20.000 dimana sebelumnya Rp. 10 ribu hingga Rp 15 ribu.
Sementara itu Bendesa Adat Pinggan, I Made Seden mengatakan, sebagian besar masyarakat desa Pinggan selama ini memang hidup dari hasil pertanian, salah satunya labu Siam. Bahkan pemasarannya sudah menembus luar Bali seperti, Jakarta, Surabaya dan Jawa Tengah dan hampir seluruh kabupaten di Jawa Timur.
"Walaupun cuaca buruk para petani labu Siam di desa pinggan tetap berusaha melakukan perawatan lebih intensif, meski harus mengeluarkan biaya lebih, agar bisa melayani pasaran yang saat ini sudah sangat bagus," ucapnya.(put/ub)