UPDATEBALI.com, BANGLI – Akibat cuaca buruk petani bawang merah di wilayah kintamani mengalami kerugian mencapai enam puluh persen lebih. Hal ini pun berdampak petani mengalami kerugian yang cukup signifikan.
Selama ini, Sebagian besar warga kintamani menggeluti bidang pertanian khsusnya bawang merah. Jelang hari raya galungan dimana, seharusnya petani mendapatkan keuntungan lebih, justru harus merugi, lantaran hasil panen petani menurun 50 Hinga 70 persen. Hal ini di karenakan faktor cuaca, Dimana terjadi kabut yang tebal sehingga berimbas pada mudahnya tanaman bawang terkena penyakit, dimana daun bawang menjadi layu dan berimbas pada tidak maksimalkan hasil yang dihasilkan dan kualitasnya menurun.
Salah satu petani Jero Arman mengatakan, karena faktor cuaca hasil panen bawangnya menurun drastis. Dari satu hektar lahan yang diolah, biasanya menghasilkan bawang sebanyak 22 ton, namun saat ini menurun mencapai 50 persen lebih. Hal senada juga disampaikan oleh i Kadek sumaradia, dari lahan 14 are biasanya menghasilkan 1 ton lebih, akibat kebanyakan tanaman bawangnya rusak hasilnya menurun drastis hingga setengah lebih. Tidak hanya itu selain hasil panen menurun harga bawang merah di tingkat petani juga turun dari harga 20 sampai 25 ribu perkilonya kini menjadi 12 sampai 15 ribu rupiah perkilonya.
Jero Arman, petani, I Kadek sumaradia, petani, Di harapkan kejadian ini mendapatkan perhatian serius dari pihak terkait, sehingga petani tidak terlalu merugi dan bisa memasok stok bawang kepasaran sehingga bisa menghindari melonjaknya harga bawang di pasaran. (put/ub)