UPDATEBALI.com, JAKARTA – Debat Pilpres 2024 jilid kedua yang berlangsung di Jakarta Convention Center pada Jumat malam 22 Desember 2023 memunculkan pernyataan kontroversial dari Mahfud MD mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Mahfud MD menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak pernah mencapai 7 persen.
“Pertumbuhan ekonomi 7% dalam setahun, dalam sejarah reformasi tidak pernah sebanyak 7%. Dulu hanya dicapai pada tahun 1989-1991,” ujar Mahfud MD saat menyampaikan visi misinya.
Namun, tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta dan ahli ekonomi melakukan penelusuran terhadap pernyataan tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa pernyataan Mahfud MD tidak sesuai dengan fakta. Data BPS pada 5 Agustus 2021 menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia pada triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 7,07 persen (y-on-y).
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga pernah mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7,1 persen pada kuartal II-2021. Pernyataan ini didukung oleh data BPS yang menunjukkan pertumbuhan pada berbagai sektor, seperti Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 25,10 persen, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 21,58 persen, serta pertumbuhan signifikan di sektor Industri Pengolahan sebesar 6,58 persen.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa pertumbuhan ini dipicu oleh efek baseline dari pertumbuhan minus di tahun sebelumnya. Faktor lain yang turut berkontribusi adalah momentum Ramadan dan hari raya Lebaran, yang meningkatkan konsumsi masyarakat. Ekspor dan impor Indonesia yang meningkat juga turut mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sebagai respons terhadap temuan ini, Mahfud MD belum memberikan klarifikasi atau tanggapan. Debat Pilpres 2024 ini semakin menarik perhatian publik dengan adanya pernyataan kontroversial dan pembuktian fakta yang dilakukan oleh tim Cek Fakta. Perdebatan terkait kinerja ekonomi Indonesia di masa lalu kemungkinan akan menjadi sorotan dalam sisa kampanye Pilpres 2024. sumber : Cekfakta.com