UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Kendaraan tradisional dokar di Jembrana semakin terpinggirkan dengan kemajuan transportasi modern.
Dari jumlah yang mencapai ratusan pada masa kejayaannya di tahun 80-an, kini hanya tersisa enam dokar saja.
Dalam upaya menjaga eksistensi dokar sebagai bagian dari warisan budaya dan sejarah, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengambil langkah tegas. Dalam sebuah acara di Depan Gapura Pura Jagatnatha, Bupati Tamba memberikan bantuan senilai tujuh juta per-dokar untuk merestorasi dokar yang telah usang. Bantuan tersebut tidak hanya untuk memperbaiki aspek visual dokar, tetapi juga menyediakan seragam baru bagi kusir dokar.
Bupati Tamba juga mengungkapkan rencananya untuk merancang titik-titik wisata yang melibatkan keberadaan dokar. Ini bertujuan agar dokar tidak hanya berfungsi sebagai transportasi, tetapi juga menjadi bagian integral dari industri pariwisata Jembrana.
“Dokar bukan hanya sekadar sarana transportasi, tetapi juga merupakan penanda penting dari nilai budaya dan sejarah kami. Dengan jumlah yang semakin minim, saya khawatir dokar akan menghilang jika tidak mendapat perhatian yang cukup,” ujar Bupati Tamba di Depan Gapura Pura Jagatnatha, Sabtu, 23 Maret 2024.
Penurunan jumlah dokar disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kemunculan transportasi modern dan minimnya generasi penerus kusir dokar. Salah satu kusir dokar aktif, Ngurah Putu Arnyana, mengungkapkan kesulitan yang dihadapi oleh pemilik dokar, termasuk biaya pemeliharaan yang tinggi.
Namun, dengan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Jembrana, para pemilik dokar merasa didorong untuk memperbaiki dan mempertahankan kendaraan tradisional mereka. Mereka menyampaikan terima kasih kepada Bupati Tamba atas perhatiannya yang konsisten terhadap keberadaan dokar di wilayah tersebut.
Diharapkan, dengan upaya bersama antara pemerintah dan pemilik dokar, keberadaan serta fungsi dokar sebagai bagian dari identitas dan daya tarik wisata Jembrana dapat terjaga dan terus berkembang.(yud/ub)