UPDATEBALI.com, TABANAN – Prosesi Upacara Penyineban di Pura Basukian Puseh Jagat, Besakih, Karangasem, menjadi momentum sakral yang dihadiri oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan. Acara tersebut melibatkan sejumlah Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemkab Tabanan dan dihelat pada Kamis, 1 Februari 2024.
Bupati Sanjaya, yang tiba bersama rombongan sekitar pukul 15.00 Wita, mengawali partisipasinya dengan mesandekan sebelum melibatkan diri dalam persembahyangan bersama. Ritual Nuwek Bagia Pula Kerthi, yang menandai puncak upacara penyineban, dilaksanakan setelah sarana upakara penyineban dipersembahkan.
Pimpinan tertinggi di Tabanan tampak penuh suka cita dan antusias saat turut serta dalam prosesi Nuwek, diiringi sorakan kegembiraan dari masyarakat. Keikutsertaan Bupati Sanjaya dalam upacara ini adalah bentuk apresiasi dan dukungannya terhadap pelestarian nilai-nilai spiritual dan kepercayaan masyarakat Bali.
Tujuan utama dari upacara ini adalah untuk mengukuhkan dan memuliakan kembali kedudukan atau Linggih Niyasa tempat suci sebagai tempat pemujaan Ida Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa. Ini mencakup padmasana, sanggah pemerajan, dan pura yang baru selesai dibangun.
Selain itu, upacara ini juga bertujuan untuk memberikan penghormatan kepada Ida Bhatara yang berstana di Pura setempat, serta untuk membersihkan diri dan memperkuat nilai-nilai spiritual sebagai umat.
Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat dan komitmen masyarakat Tabanan dalam mengikuti persembahyangan tersebut.
“Luar biasa semangat rakyat Tabanan dalam menjaga kerahayuan jagat Bali. Ini menunjukkan shrada bhakti kita kepada para leluhur. Saya sangat berbangga dan mengapresiasi hal ini,” ujar Bupati Sanjaya.
Hadirnya jajaran Pemerintah Tabanan mendapat sambutan baik dari Pengempon Pura Basukian. I Wayan Sukarta, selaku panitia karya, menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam menjaga kerukunan dan kebersamaan dalam upacara penyineban.
“Kami sangat bangga dengan antusiasme penganyar Tabanan yang mencapai 300-400 orang setiap harinya di Besakih,” ungkapnya.
Sukarta juga menyoroti komitmen Krama dan MDA Kabupaten Tabanan yang terus hadir dalam upacara nganyarin, yang dilakukan setiap 10 tahun sekali sebagai kelanjutan dari Memungkah dan Nubung daging.
“Mudah-mudahan masyarakat Bali, khususnya kami pengempon Pura Basukian, dapat memberikan kerahayuan dan keselamatan,” tambah Sukarta.
Upacara ini diharapkan memberikan berkah dan kesucian bagi masyarakat Bali serta menjadi wujud nyata dari kebersamaan dalam menjaga warisan budaya dan spiritual. (den/ub)
