UPDATEBALI.com, TABANAN – Pemerintah Kabupaten Tabanan terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian tradisi, seni, adat istiadat, dan budaya, serta membantu masyarakat dalam pelaksanaan upacara yadnya.
Salah satu wujud nyata dukungan tersebut adalah pembangunan krematorium yang diinisiasi oleh Bupati Tabanan bersama Desa Adat Kota Tabanan.
Upacara Ngaben Bersama perdana di Krematorium Jayaning Singasana Desa Adat Kota Tabanan pun digelar dengan dihadiri langsung oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, didampingi Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, pada Kamis 27 Februari 2025.
Rangkaian acara yang mencakup prosesi Nunas Tirta Pengulapan dan Ngeringkes ini turut dihadiri oleh Tjokorda Anglurah Tabanan, Anggota DPR RI, Anggota DPRD Provinsi Bali, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan beserta beberapa anggota, Sekda, serta pimpinan perangkat daerah terkait di lingkungan Pemkab Tabanan. Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya memberikan apresiasi kepada Bendesa beserta Krama Adat Kota Tabanan atas terselenggaranya upacara yadnya yang sangat luar biasa.
“Ini adalah momen perdana yang luar biasa. Antusiasme krama sangat tinggi, dan saya yakin ke depannya bisa lebih banyak lagi yang berpartisipasi. Ini merupakan bentuk gotong-royong yang patut kita apresiasi,” ujarnya.
Upacara Pitra Yadnya ini diikuti oleh total 357 sawa, dengan rincian 171 peserta mengikuti prosesi Ngaben dan Ngerorasin, 62 peserta dalam upacara Ngelangkir/Ngelungah, serta 118 peserta dalam prosesi Warak Kruron. Selain warga Desa Adat Kota Tabanan, upacara ini juga diikuti oleh peserta dari luar desa adat.
Bupati Sanjaya mengapresiasi semangat kebersamaan masyarakat dalam menyelenggarakan upacara yadnya secara kolektif.
“Ngaben bukan hanya sekadar prosesi pembakaran jenazah, tetapi ada rangkaian lain seperti Ngelangkir, Ngerorasin, dan Warak Kruron. Saya yakin tokoh-tokoh agama kita mampu mengonsepkan upacara ini dengan baik sesuai dengan nilai-nilai Nangun Sat Kerti Loka Bali,” imbuhnya.
Sementara itu, Bendesa Adat Kota Tabanan, I Made Suardika, menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan Bupati Tabanan dan jajaran dalam pelaksanaan upacara yadnya serta pembangunan krematorium.
“Program ini merupakan kolaborasi antara Desa Adat Kota Tabanan dan Bapak Bupati. Kami sangat bersyukur krematorium ini dapat terwujud sehingga diharapkan dapat meringankan beban masyarakat,” ungkapnya.
Dalam laporannya, Suardika menyebutkan bahwa upacara Ngaben dan Ngerorasin diikuti oleh 186 sawa, dengan biaya Rp 1.500.000 untuk Ngaben dan Rp 750.000 untuk Ngerorasin. Sementara itu, upacara Ngelangkir diikuti oleh 43 sawa, Ngelungah oleh 18 sawa, serta Warak Kruron oleh 133 sawa, masing-masing dikenakan biaya Rp 500.000. Upacara ini dipimpin oleh Ida Pandita Mpu Nabe Ananda Prateka Dukuh Prabu dari Griya Pangkung Prabu serta Ida Pedanda Gede Putu Oka Mas dari Griya Tengan Dangin Carik.
Dengan adanya krematorium ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah dalam melaksanakan upacara Pitra Yadnya secara kolektif, mengurangi beban finansial, serta tetap menjaga adat dan tradisi secara berkelanjutan.(den/ub)