UPDATEBALI.com, TABANAN – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, hadir sebagai narasumber dalam workshop literasi digital yang diselenggarakan di Aula SMP Negeri 1 Selemadeg, Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kamis 25 Juli 2024.
Workshop ini merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-60 SMP Negeri 1 Selemadeg dengan tema “Literasi Media Digital, Pelajaran, Peluang, dan Tantangannya”.
Workshop yang menggandeng PT. Suara Tabanan Visual tersebut diikuti oleh 184 peserta, yang terdiri dari para pelajar di 13 SMP se-Kecamatan Selemadeg, Kecamatan Selemadeg Timur, Kecamatan Selemadeg Barat, dan Kecamatan Pupuan. Selain para pelajar, hadir pula guru pendamping, komunitas digital se-Desa Selemadeg, serta para guru, OSIS, dan MPK SMP N 1 Selemadeg. Turut hadir Sekda Tabanan, jajaran Pimpinan Perangkat Daerah terkait, Camat Selemadeg, Forkopimcam Selemadeg, serta Perbekel dan Bendesa Adat Desa Bajera.
Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasinya atas gebrakan yang dilakukan SMP Negeri 1 Selemadeg dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-60 dengan menyelenggarakan kegiatan workshop literasi digital. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda, terutama Gen Z, menuju generasi emas tahun 2045 dengan memahami pelajaran, peluang, dan tantangan di era digital.
“Karena tantangan kita di era digitalisasi ini adalah semua serba instan dan serba gampang. Dari dulu kita menggunakan arang, sekarang semuanya serba digital dengan touchscreen, semuanya bisa dilakukan. Tantangan kita adalah bagaimana kaki kita tetap berpijak pada kearifan lokal. Ini saya sering sampaikan kepada Kadis Pendidikan dan guru-guru, bagaimana kurikulum itu tetap memberikan beberapa persen pemahaman tentang pelajaran budi pekerti dan karakter,” pungkas Sanjaya agar generasi muda ke depan lebih kuat dalam karakter mereka masing-masing.
Sanjaya juga berpesan kepada para guru untuk memberikan pengajaran yang baik dan bersahabat kepada siswa generasi Gen Z, serta bersama-sama membangun Tabanan. Dalam 3,5 tahun kepemimpinannya sebagai Bupati, Sanjaya telah melihat berbagai persoalan, peluang, dan tantangan di 133 Desa dan 349 desa adat yang ada di 10 kecamatan di Kabupaten Tabanan. Pemuda Gen Z diyakini mampu mewujudkan Tabanan Aman, Unggul, dan Madani.
“Bagaimana caranya kita di Tabanan yang ada di 10 kecamatan agar sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, dan jaminan kerjanya bagus. Pelestarian adat dan agama, pariwisata, serta infrastrukturnya juga harus bagus. Tabanan dijuluki lumbung pangan, lumbung beras, dimana hampir 75 persen masyarakat Tabanan bergerak di bidang pertanian dan agraris. Sekarang, bagaimana Tabanan bisa Aman, Unggul, dan Madani. Di hulu, tengah, dan hilir, semua terintegrasi dan harus tercukupi dulu lima program prioritas itu,” tegas Sanjaya.
Sanjaya juga sangat memuji karakter orang Tabanan yang pintar dan cerdas. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Kabupaten Tabanan mendapatkan pengakuan nasional, masuk ke dalam 10 besar Kabupaten dengan Sumber Daya Manusia (SDM) terbaik dari 550 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Lebih lanjut, Sanjaya menjelaskan berbagai penghargaan lainnya yang didapatkan Kabupaten Tabanan di kancah nasional dan internasional, terutama oleh pemuda sebagai bentuk motivasi. Ia juga mengajak para siswa berkunjung langsung ke kantor, terbuka untuk berdiskusi, mengadakan kegiatan seperti wawancara ataupun podcast.
Menanggapi pesan dari Bupati, Ni Wayan Sri Yasmini, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMPN 1 Selemadeg, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati yang berkenan hadir sekaligus menjadi narasumber dalam rangkaian HUT sekolah tersebut. Besar harapannya agar ke depan Pemerintah Kabupaten Tabanan tetap memberikan dukungan dan pendampingan dalam pembenahan fasilitas belajar mengajar untuk mendukung peningkatan pendidikan karakter dan literasi siswa.
“Dengan kegiatan hari ini, baik guru maupun siswa menjadi lebih literat. Di era digital ini, informasi yang diperoleh, baik itu secara langsung maupun dari media internet, sosial media, dan sebagainya, harus disaring dengan cermat sebelum dibagikan. Literasi bukan hanya membaca dan menulis saja, tetapi juga pengetahuan tentang bagaimana mereka bisa lebih bijak menggunakan sosial media yang erat kaitannya dengan literasi,” ujar Sri Yasmini. (den/ub)