UPDATEBALI.com, BADUNG – Bupati Badung Nyoman Giri Prasta menegaskan bahwa Sulinggih memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan sradha dan bhakti umat Hindu. Pada upacara pediksan IB. Rai Swaarnawa dan Ida Ayu Ketut Wedariyanti di Griya Simpangan Manuaba Sandakan Sulangai Petang, Sabtu, 18 November 2023.
Bupati Giri Prasta menyampaikan bahwa tugas Sulinggih adalah ngeloka palasraya, yaitu memberikan pengayoman, menjadi panutan, memberikan bimbingan, dan mendidik umat agar selalu berada dalam ajaran dharma.
Sebagai bentuk dukungan Pemerintah terhadap pelaksanaan upacara dwijati, Bupati Giri Prasta memberikan punia Pemkab Badung sebesar Rp 100 juta dan punia pribadi sebesar Rp 25 juta. Dana tersebut diterima langsung oleh Ketua Panitia upacara IB, Ketut Purba Negara.
Bupati Giri Prasta juga memberikan pesan kepada calon Sulinggih agar selalu memegang teguh nilai-nilai Catur Bandana Darma. Ini melibatkan perubahan nama kelahiran sesuai dengan abhiseka yang diberikan oleh Nabe atau guru spiritual. Selain itu, seorang Sulinggih juga diharapkan memiliki perubahan perilaku, standar penataan rambut, dan ketaatan kepada guru spiritualnya.
Penerapan nilai-nilai tersebut dianggap sangat tepat oleh Bupati Giri Prasta untuk menyebarkan ajaran kerohanian kepada umat Hindu. Hal ini diharapkan dapat menjaga kehidupan yang damai dan tentram, sejalan dengan makna yang terkandung dalam Loka Pala Sraya.
Dalam sambutannya, Bupati Giri Prasta juga menegaskan hubungan historis keluarganya dengan Pengelingsir di Griya Simpangan Manuaba. Nama “Giri Prasta” sendiri merupakan pemberian dari almarhum Ida Pedanda yang ada di Griya Simpangan Manuaba.
Ketua Panitia upacara mediksa IB, Ketut Purba Negara, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Bupati Badung dalam mensukseskan pelaksanaan upacara dwijati. Ia mengungkapkan bahwa dukungan Pemerintah dan Bupati Badung sangat dirasakan dalam kesuksesan pelaksanaan upacara tersebut.
Upacara dwijati di Griya Simpangan Manuaba Sandakan Sulangai Petang dimulai dengan acara diksa pariksa pada tanggal 6 November dan mencapai puncak pada tanggal 18 November 2023. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh agama, termasuk Ida Pedanda Guru Nabe, Guru Waktra, dan Guru Saksi, serta jajaran Sulinggih Dharma Pedesa Pusat Nusantara cabang Badung, PHDI Badung, Kepala Dinas Kebudayaan Badung Gde Eka Sudarwitha beserta jajaran dan undangan lainnya. (den/ub)
