UPDATEBALI.com, BULELENG – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menunjukkan komitmennya dalam melestarikan adat, agama, tradisi, seni, dan budaya Bali dengan menghadiri Upacara Pengabenan Kinembulan “Sawa Wedana-Atma Wedana Utama” di Desa Adat Dencarik, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Kamis, 5 Desember 2024.
Kehadiran Bupati Giri Prasta menjadi wujud nyata kepedulian terhadap nilai-nilai luhur adat Bali. Dalam sambutannya, Bupati menegaskan pentingnya menjaga tradisi leluhur sebagai warisan tak ternilai bagi generasi mendatang.
“Saya apresiasi atas suksesnya karya yang telah dilaksanakan. Karya ini adalah karya utama yang sesuai dengan sastra dan ajaran agama Hindu. Mamukur kinembulan artinya melaksanakan nyekah secara gotong royong,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan, Bupati Giri Prasta memberikan dana punia pribadi sebesar Rp 50 juta. Selain itu, ia juga menyerahkan Rp 2,7 juta untuk 9 anak Penari Pendet dan Cendrawasih, Rp 10 juta untuk Sekaa Kidung dan PKK Desa Adat Dencarik.
Bupati juga menekankan pentingnya semangat gotong royong dalam melestarikan budaya dan memajukan desa.
“Upacara seperti ini adalah wujud keagungan budaya dan spiritualitas masyarakat Bali. Gotong royong dalam melaksanakan upacara adat adalah kekuatan utama masyarakat Bali,” katanya.
Pengabenan Kinembulan Sawa Wedana-Atma Wedana Utama bertujuan menyucikan roh leluhur dan membimbingnya menuju moksa. Upacara ini mencakup berbagai prosesi adat, mulai dari persiapan upakara hingga puncak pengabenan.
“Upacara pitra yadnya ini adalah sarana untuk menyucikan atma agar menjadi Dewa Hyang Guru dan melinggih di merajan Rong Tiga. Dengan konsep padu muka, tata letak puspa dan betara mengikuti arah Rong Tiga,” jelas Bupati.
Kehadiran Bupati Badung juga menjadi simbol sinergi antar kabupaten dalam melestarikan budaya Bali. Ia berharap kolaborasi ini dapat terus diperkuat untuk menjaga keunikan Bali sebagai destinasi budaya dunia.
“Melalui dharmaning ini, diharapkan persaudaraan dan persatuan pasemetonan dapat diperkuat. Semoga karya ini berjalan lancar dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” tambahnya.
Manggala Karya Made Supaten menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati Badung dan dukungannya. Puncak karya akan dilaksanakan pada 6 Desember 2024 dengan dipuput oleh Ida Pedanda Gede Griya Suci.
“Karya ini diikuti oleh 20 dadia dengan jumlah sawa Ngaben 79, Nyekah 25, serta prosesi ngerapuh dan ngelungah sebanyak 49. Kami berterima kasih atas kehadiran Bapak Bupati Badung dan dana punia yang diberikan untuk kelancaran karya ini,” ungkapnya.
Acara ini mencerminkan komitmen bersama untuk menjaga kelestarian adat dan budaya Bali di tengah arus modernisasi. (den/ub)