Senin, Maret 10, 2025
BerandaGaya hidupBuat Tiga Pos Utama untuk Pengeluaran, Kelola Keuangan Saat Pandemi

Buat Tiga Pos Utama untuk Pengeluaran, Kelola Keuangan Saat Pandemi

UPDATEBALI.com, Jakarta  – Pandemi COVID-19 membuat sebagian orang mengalami penurunan pemasukan, tak sedikit juga yang kondisi keuangannya menjadi tidak stabil lantaran banyaknya pengeluaran dadakan salah satunya untuk masalah kesehatan.

Perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie mengatakan pandemi COVID-19 mendatangkan banyak tantangan, khususnya dari sisi finansial dan yang paling berat adalah cara mengatur pengeluaran agar tidak lebih besar dari pemasukan.

Menurut Prita, dalam mengatur atau mengelola keuangan, hal yang paling mendasarkan adalah membagi anggaran pengeluaran dalam tiga pos utama yakni living, saving dan playing atau kebutuhan, tabungan dan senang-senang.

Baca Juga:  Peringati Hardiknas, Unud Sematkan Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya kepada 50 Penerima

“Contohnya sekarang kita harus beli masker, berarti pos living-nya ditambahin. Aku paham banget kalau sekarang pos living itu bisa bengkak, artinya pengeluarannya jadi bertambah,” ujar Prita dalam webinar “MR.DIY Semua Ketemu Disini”, Rabu.

Dengan membedakan pengeluaran berdasarkan tiga pos utama, maka Anda akan lebih bijak dalam menggunakan uang untuk kebutuhan hidup atau bersenang-senang.

Baca Juga:  PMI Buleleng Gelar Pendidikan dan Latihan PMR Wira Satuan Inti

Jika Anda bisa menekan pengeluaran dengan berbelanja lebih hemat, maka sisa uang pengeluaran untuk kebutuhan dapat dialokasikan pada pos tabungan atau investasi.

Prita mengatakan salah satu hal yang bisa dilakukan agar pengeluaran tidak bertambah besar adalah dengan menjadi pembeli yang bijak atau smart shopper.

Sebelum memutuskan membeli suatu barang atau produk, terlebih dulu dipertimbangkan faktor kebutuhan, harga, kualitas dan juga kegunaan untuk jangka panjang.

Baca Juga:  Ditemukan Kendaraan Milik Puspasari, Korban Terseret Tukad Yeh Ho

Smart shopper itu bukan cuma sekadar mencari harga yang paling murah tapi barangnya harus berkualitas. Karena kalau barangnya berkualitas, itu akan sangat bermanfaat untuk kebutuhan dan masa pakainya lebih lama,” kata Prita. (ub/ant)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments