Jumat, April 11, 2025
BerandaBaliBidik SDM Berkualitas, Koster-Giri Tawarkan Subsidi Biaya Kuliah di Seluruh Bali

Bidik SDM Berkualitas, Koster-Giri Tawarkan Subsidi Biaya Kuliah di Seluruh Bali

UPDATEBALI.com, BULELENG – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 2, Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta, atau dikenal dengan nama pasangan Koster-Giri, memperkenalkan program subsidi biaya masuk perguruan tinggi (PT) dalam ajang Uji Publik Calon Pemimpin Pulau Dewata di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Rabu 6 November 2024.

Program ini menjadi salah satu prioritas utama dalam visi Koster-Giri untuk membangun Bali ke depan.

Dalam pemaparannya yang berlangsung selama 10 menit, Koster memaparkan rencana pembangunan pendidikan di Bali yang disampaikan di depan sekitar 1.300 mahasiswa Undiksha dan para panelis yang terdiri dari delapan akademisi terkemuka, seperti Prof. Nyoman Jampel, Prof. Wayan Artanayasa, dan Prof. Gede Rasben Dantes.

Baca Juga:  MarkPlus dan ITB STIKOM Bali Bersinergi Gelar International Marketing Festival 2024

Dengan moderasi dari Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., Koster menjelaskan bahwa program subsidi ini akan disalurkan melalui dana hibah Pemerintah Provinsi Bali untuk mendorong partisipasi lulusan SMA/SMK melanjutkan pendidikan tinggi di berbagai perguruan tinggi di Bali.

“SDM berdaya saing unggul sangat penting buat Bali, karena itu strategi penting kita adalah harus menaikkan angka partisipasi yang masuk ke perguruan tinggi,” ujar Koster, politisi PDI Perjuangan dan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB).

Koster mengungkapkan targetnya untuk meningkatkan partisipasi lulusan SMA/SMK ke jenjang perguruan tinggi menjadi 40 persen. Sebagai gambaran, Koster menjelaskan bahwa subsidi ini dapat mencakup hingga 1.000 mahasiswa baru, yang akan menerima bantuan biaya pendidikan langsung melalui hibah yang disalurkan ke perguruan tinggi di Bali, termasuk Undiksha.

Baca Juga:  Sinergi Media dan Pendidikan, ITB STIKOM Bali Persembahkan Beasiswa untuk Jurnalis

Selain subsidi biaya pendidikan tinggi, Koster yang juga menjabat Gubernur Bali periode 2018-2023 ini juga telah menyusun program pendidikan gratis bagi siswa SMA/SMK dari keluarga kurang mampu di Bali. Saat ini, terdapat sekitar 180.000 siswa SMA/SMK di Bali, dan 10 persen dari jumlah tersebut atau sekitar 18.000 siswa berasal dari keluarga miskin.

Koster juga menawarkan insentif khusus bagi anak-anak dengan nama tradisional seperti “Nyoman” dan “Ketut.” Program ini bertujuan untuk mempertahankan populasi asli Bali dan melestarikan tradisi penamaan Bali, mengingat pertumbuhan penduduk hanya sebesar 0,67 persen per tahun. Berdasarkan data yang disampaikan Koster, nama “Ketut” saat ini hanya digunakan oleh 6 persen penduduk Bali, sedangkan “Nyoman” mencapai 18 persen.

Baca Juga:  Tingkatkan Kualitas Pendidikan Anak Usia Dini, Bunda PAUD Kota Denpasar Gelar Bimtek

“Nama ‘Nyoman’ dan ‘Ketut’ itu hampir punah. Ketut tinggal 6 persen, Nyoman 18 persen dari penduduk Bali. Kalau tidak waspada, nama-nama ini akan hilang. Bahaya, siapa nanti yang diajak menyama braya,” tegasnya.

Dengan program-program pendidikan ini, pasangan Koster-Giri berharap dapat mengatasi kesenjangan akses pendidikan serta mempertahankan nilai-nilai budaya Bali di tengah perubahan zaman. Program subsidi dan insentif yang mereka tawarkan menjadi salah satu strategi utama dalam membangun Bali sebagai provinsi yang berdaya saing tinggi, baik secara nasional maupun internasional.(ub)

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments