Senin, Maret 10, 2025
BerandaGaya hidupBI Dorong Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan

BI Dorong Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan

UPDATEBALI.com, Jakarta – Bank Indonesia mendorong digitalisasi ekonomi dan keuangan dengan mendukung akselerasi bank digital, teknologi finansial (fintek), e-commerce, dan industri sistem pembayaran.

Kepala Grup Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Retno Ponco Windarti, mengatakan bahwa melalui dukungan tersebut, maka ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang sehat akan terbentuk dan tercipta.

“BI meyakini bahwa inovasi dan teknologi digital mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan inklusivitas. Namun demikian pada saat yang sama, digitalisasi juga meningkatkan berbagai risiko,� kata Retno dalam kata sambutannya di konferensi pers virtual peluncuran Bulan Fintech Nasional (BFN), Senin.

Baca Juga:  FT Unud Gelar Pelatihan Building Information Modeling 

Ia menyebutkan risiko yang dihadapi oleh ekonomi dan keuangan digital mencakup risiko siber, risiko terhadap perlindungan data pribadi, dan teknologi finansial (fintek) ilegal.

Oleh sebab itu, menurutnya pendekatan berimbang antara mendorong inovasi dan memitigasi berbagai risikonya perlu dilakukan secara saksama dan dalam tatanan yang tepat.

“BI akan selalu memastikan bahwa ekosistem keuangan digital akan menjunjung tinggi keamanan,� tutur Retno.

Baca Juga:  KPI Dorong Media Penyiaran Perbanyak Konten Ramah Anak

Dalam merespon dan mendorong digitalisasi ekonomi keuangan, kata Retno, BI telah menginisiasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, salah satunya bertujuan untuk mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional.

Ia mengatakan implementasi BSPI ini telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir dan pada tahun ini pihaknya telah melakukan reformasi pengaturan sistem pembayaran dengan diterbitkan tiga Peraturan Bank Indonesia (PBI), yaitu PBI payung tentang sistem pembayaran, PBI tentang PJP, dan PBI tentang PIP yang berlaku efektif 1 Juli 2021.

Baca Juga:  Terapkan Strategi 4C Agar Bisnis Tetap Diminati di Era Digital

Mengenai QRIS, Retno menyebutkan per 1 November jumlah akuisisi merchant QRIS telah mencapai 12 juta. BI juga telah melakukan uji coba interkoneksi QRIS dengan QR Payment di sejumlah negara, seperti Thailand, Malaysia, Saudi Arabia, dan beberapa negara lain.

“Seluruh inisiatif tersebut diimplementasikan guna menciptakan sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal,� pungkasnya. (ub/ant)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments