UPDATEBALI.com, JAKARTA – Kamera pada ponsel pintar kelas menengah saat ini dibekali beragam kemampuan untuk menunjang kegiatan fotografi penggunanya, termasuk Samsung Galaxy A54 5G yang menjanjikan foto yang tajam dan estetik.
Samsung Galaxy A54 5G, yang beberapa waktu diluncurkan di Indonesia, diklaim dapat memenuhi kebutuhan itu berbekal tiga kamera di bagian belakang yakni 50MP dengan teknologi Optical Image Stabilization (OIS) dan sensor All-Pixel AF, kamera ultra-wide 12MP dan kamera makro 5MP. Sementara untuk swafoto, Samsung memberikan kamera depan 32MP.
{bbbanner}
Selain itu, Galaxy A54 5G, yang memiliki bobot 202 gram, memiliki layar FHD+ Infinity-O berukuran 6,4 inci demi menghadirkan tampilan cerah dengan visibilitas luar ruangan yang jelas, Minggu 02 April 2023.
ANTARA menguji kamera Samsung Galaxy A54 5G varian warna Awesome Violet selama beberapa waktu. Kamera belakang 50 MP aktif hanya saat pengguna memilih rasio 3:4 atau 4:3.
Hasil gambar menggunakan resolusi itu dapat memunculkan efek bokeh atau membuat latar belakang menjadi kabur sementara objek yang difokuskan tampak lebih tajam, seperti ditunjukkan dalam foto berikut ini.
Kamera makro 5 MP aktif kala objek foto didekatkan tiga hingga lima sentimeter dari kamera. Saat kamera mendeteksi objek foto berada pada rentang jarak itu, sistem secara otomatis memberikan rekomendasi agar pengguna menggunakan mode makro.
Bila pengguna ingin mengaktifkan mode itu secara manual maka bisa memilih opsi lainnya atau more pada kamera, kemudian pilih mode makro. Kamera makro tidak bisa memotret objek bergerak dengan tajam sehingga hasilnya akan sedikit kabur.
Membahas kamera Samsung A54 5G tidak lengkap tanpa menyertakan mode malam atau Nightography, yang mulai diperkenalkan Samsung pada flagship seri Galaxy S22 setahun lalu. Mode itu memungkinkan pengguna menghasilkan foto-foto estetik, misalnya untuk keperluan konten media sosial khususnya dalam kondisi minim cahaya.
Mode itu ditandai dengan ikon bulan sabit di sebelah kanan bawah layar saat aplikasi kamera dibuka. Ikon akan muncul dan otomatis aktif dalam kondisi ruangan atau lokasi dengan kondisi minim cahaya.
Namun, saat kamera mengenali situasi memotret masih cukup cahaya, pengguna harus mengatur mode malam secara manual karena ikon bulan sabit tak muncul otomatis seperti saat kondisi minim cahaya.
{bbbanner2}
ANTARA mencoba memotret suasana malam di kawasan pertigaan Jalan Padjadjaran dan Otto Iskandardinata (Otista) Kota Bogor dengan objek Tepas Lawang Salapan. Gambar diambil saat hujan rintik dan jalanan yang basah memantulkan cahaya lampu di sekitarnya, menggunakan kamera utama dengan bukaan lensa 1.8 dan diatur secara manual ke mode malam.
Setelah menunggu beberapa detik hingga objek berhasil dipotret, foto terlihat terang, jelas dan tajam. Begitu juga saat kamera memotret objek dengan pembesaran dua kali dan empat kali, hasil gambar masih relatif tajam dengan tulisan pada bangunan yang semakin jelas.
Namun, kualitas foto cenderung menurun saat pembesaran dilakukan.
Baca juga:
Akhiri Polemik Perbatasan antar Desa, Bupati Sanjaya Resmi Launching SID Kecamatan Kediri
Walau begitu, foto ini masih jauh lebih terang ketimbang saat kamera diatur pada mode pro dengan lampu flash menyala. Foto dengan mode ini terlihat gelap walau masih menangkap cahaya lampu yang ada.
Mode malam tak mampu memotret objek bergerak secara jelas semisal mobil yang melaju. Kendati foto objek bangunan jelas, mobil yang melintas justru tampak kabur.
Beralih ke objek foto lainnya, yakni langit malam di Stasiun Bogor. Lagi-lagi karena lokasi pengambilan gambar masih cukup cahaya sehingga mode malam harus diaktifkan manual. Kamera tetap menampilkan foto yang relatif memuaskan karena gambar tampak tajam. Khusus untuk mode malam, kemampuan kamera Samsung Galaxy A54 5G benar-benar terasa saat dihadapkan pada kondisi dengan cahaya minim seperti pada ruangan gelap bermodalkan pantulan cahaya dari kaca jendela.(ub/antara)