UPDATEBALI.com, TABANAN – Program pemasangan eartag untuk ternak sapi di Kabupaten Tabanan telah mencapai tahap penting, meskipun masih mengejar setengah dari total populasi sapi yang mencapai angka 38 ribu.
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tabanan terus melakukan pendataan dan pemasangan eartag guna meningkatkan transparansi pasar ternak serta memastikan kesehatan hewan.
Menurut Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tabanan, Gde Eka Parta Ariana, pemasangan eartag dilakukan oleh petugas Puskeswan biasanya sejalan dengan pelaksanaan vaksinasi PMK. Meskipun vaksinasi PMK sapi triwulan kedua tertunda karena keterlambatan droping vaksin dari Pusat, Tabanan tetap menjaga kesehatan ternak melalui edukasi dan pembinaan kepada peternak.
Eka menjelaskan bahwa eartag dengan barcode dan QR Code menjadi bukti otentik bahwa sapi tersebut layak diperjual belikan di pasar. Meskipun kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) nihil, eartag memberikan jaminan kesehatan hewan dan melacak riwayat vaksinasi serta informasi lainnya melalui aplikasi terhubung digital.
Namun, pemasangan eartag baru mencakup setengah dari populasi sapi di Tabanan, terutama karena kendala sinyal internet.
“Kendala lokasi dan sinyal internet membuat proses pemasangan eartag tidak merata,” ungkap Eka.
Meskipun demikian, peternak seperti Sudono (70) dari Desa Lumajang menyambut baik program ini.
“Pendataan seperti ini sangat bagus. Seandainya beli di pasar kita bisa melihat sapi tersebut berasal dari mana, umur berapa, kondisinya seperti apa, itu nanti akan langsung tampil di HP,” ujarnya.
Program pemasangan eartag diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan kepercayaan pasar ternak serta memastikan kesehatan hewan yang beredar di Kabupaten Tabanan. (gus/ub)