UPDATEBALI.com, BULELENG – Banjir bandang menerjang Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, pada Kamis 9 Februari 2023 dinihari. Akibatnya sebanyak 40 rumah warga terendam luapan air dengan ketinggian kurang lebih 1 meter.
Salah satu warga Desa Kalibukbuk, Made Bawa menyampaikan bahwa peristiwa banjir bandang tersebut sebelumnya pernah terjadi pada tahun 2018 lalu, namun tidak separah kali ini. Dimana sekitar pukul 10.00 Wita air sungai yang ada disebelah barat rumahnya sudah mulai masuk rumah hingga setinggi pinggang orang dewasa.
"Tahun 2018 pernah kejadian seperti ini, tapi tidak separah sekarang. Air setinggi pinggang sampai membuat kasur, kulkas, dan tempat tidur mengambang," Ucap Made Bawa.
Menurut Bawa air sungai tersebut masuk ke pemukiman warga, lantaran tembok pembatas sungai sudah jebol. Tak hanya air, banjir kali ini juga disertai lumpur setinggi betis orang dewasa. Kemudian sekitar pukul 01.00 hujan sudah mulai reda sehingga Bawa baru bisa membersihkan rumahnya.
Sementara itu Perbekel Desa Kalibukbuk, Ketut Suka menjelaskan dalam hitungan beberapa menit air besar diduga datang dari jalan utama mulai masuk ke pemukiman warga RT 15. Saat itu Suka menyebut jika dirinya terpaksa harus menjebol pagar belakang rumahnya agar air bisa mengalir keluar.
{bbbanner}
Dimana saat itu curah hujan juga semakin tinggi hingga pukul 12.00 malam, sehingga warga kala itu tidak ada yang berani untuk tidur sebab takut debit air tiba-tiba meningkat. Sebagai langkah antisipasi saya minta masyarakat untuk sementara waktu mencari tempat yang lebih aman.
"Kita terjebak, air besar datang berisi sampah sehingga tidak bisa keluar. Kita tunggu sampai sedikit reda lalu dibersihkan agar bisa dipakai tidur sebentar," Jelas Ketut Suka.
PLT Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng Ketut Yudistira mengatakan, bahwa untuk melakukan penanganan peristiwa banjir bandang tersebut pihaknya memutuskan untuk menggunakan alat berat, lantaran hal tersebut tidak bisa ditangani secara manual.
Selanjutnya untuk saat ini proses pembersih seluruh rumah warga yang terkena dampak banjir inu telah selesai dilakukan, sehingga warga sudah bisa menempati rumahnya lagi. Namun sebanyak lima sepeda motor dan satu unit mobil milik warga masih belum bisa menyala akibat terendam banjir.
"Kami sudah lakukan pembersihan dari rumah ke rumah secara gotong royong, jadi untuk saat ini warga sudah bisa menempati rumahnya," Terang Yudistira.(diana/ub)