UPDATEBALI.com, BADUNG – The 4th International Conference on Integrated Coastal Management & Marine Biotechnology (ICMMBT) tahun 2023 ini diselenggarakan di Bali selama 2 (dua) hari pada 12-13 September 2023.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh IPB University, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, ATSEA, Archipelagic & Island States Forum, dan DAAD dengan mengusung tema “good practices and innovations towards blue carbon“.
Sebanyak 15 negara (Timur Leste, Australia, Fiji, Madagaskar, Philipina, Vietnam, China, Indonesia, Australia, Argentina, Papua Nugini, Malaysia, dan Thailand) serta dihadiri dari lebih dari 70 institusi turut serta dalam menyukseskan konferensi ini, dengan total 225 peserta yang ambil bagian dalam mempresentasikan hasil penelitiannya.
Kegiatan ini dihadiri pula oleh Kepala Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB University, Prof. Dr. Yonvitner, S.Pi., M.Si., serta UNDP Indonesia, Dr. Aretha Aprilia, Kantor DAAD Indonesia Jakarta, Ms. La Budza, dan Rektor IPB University. Prof. Dr. Arif Satria, yang sekaligus membuka rangkaian kegiatan konferensi internasional yang diselenggarakan di Grand Inna Kuta, Badung, Bali pada Selasa 12 September 2023.
Dalam sambutannya, Rektor IPB menekankan bahwa salah satu perwujudan visi negara Nusantara 2045 adalah dengan memperkuat cinnectivity antara Pulau dengan jejaring laut yang berfokus pada mempromosikan solusi kreatif dan pendekatan praktis terhadap pengelolaan pesisir dan lautan. Tema yang diangkat adalah “Praktik dan Inovasi yang Baik Menuju Ekonomi Biru” dan tujuannya adalah untuk mendukung ekonomi biru berkelanjutan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Untuk itu, konsep agromaritime menjadi sangat relevan dalam mendorong kemajuan Indonesia. Agromaritim tidak sekedar Simbolik namun menjadi ruang ekonomi yang kompetitif dan berdaya saing untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” pangkas Arif.

Prof. Dr. Yonvitner menyebutkan, pembicara pada Hari pertama, ada Menteri PPN/BAPPENAS yang diwakili oleh Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumberdaya Alam, Dr. Vivi Yulasti, M.Sc. dan Prof. David Francis dari Daekin University sedangkan untuk Konferensi pada hari kedua akan diisi oleh, Direktur Eksekutif PEMSEA, Ms. Aimee T. Gonzales serta Pendiri sekaligus Penasehat Utama Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, IPB University Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, MS.
“Semoga pertemuan ini menjadi ajang sharing knowledge dan membangun jejaring yang baik bagi semua peserta,” harapnya.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan fieldtrip setengah hari di kawasan konservasi penyu laut dan ekowisata di Serangan, Bali, Indonesia.(den/ub)