Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliAtasi Serangan Tikus, Krama Subak di Jatiluwih Gelar Nangluk Merana

Atasi Serangan Tikus, Krama Subak di Jatiluwih Gelar Nangluk Merana

UPDATEBALI.comTABANAN – Serangan hama tikus belakangan ini menyerang lahan pertanian di subak Jatiluwih, Penebel, Tabanan. Mencegah serangan tidak meluas, krama subak menggelar upacara Nangkluk Merana, Rabu kemarin 3 April 2024.

Upacara Nangkluk Merana merupakan sebuah ritual untuk mengusir berbagai jenis hama, baik itu hama tikus, werang dan hama lainnya yang menyerang tanaman padi petani. Jalannya prosesi upacara digelar sekitar pukul 10.00 wita oleh masyarakat setempat di wewidangan Subak Jatiluwih. Tampak dihadiri pula oleh Tokoh Puri Agung Tabanan Ida Tjokorda Anglurah Tabanan.

Sebelum upacara nangkluk merana digelar, terlebih dahulu melaksanakan persembahyangan nunas pengerastiti di Pura Luhur Puncak Petali, lanjut kemudian Ida Tjokorda Anglurah Tabanan ditandu dan diiringi melintasi lahan pertanian di kawasan Jatiluwih.

Baca Juga:  Perkuat Sinergi Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat, Rai Wahyuni Sanjaya Hadiri Pasar Rakyat TP. PKK Kota Denpasar

Perbekel Desa Jatiluwih I Nengah Kartika mengatakan upacara nangkluk merana dilaksanakan oleh krama subak dan didukung oleh desa termasuk manajemen DTW Jatiluwih. Dikatakannya upacara ini sejatinya tidak memiliki jadwal tertentu melainkan hanya rigelar jika ada serangan hama yanh tidak bisa diredam. Kebetulan lahan pertanian di wewidangan subak Jatiluwih sedang terserang hama tikus.

“Jadi pelaksanaan upacara nangkluk merana tidak tentu. Kami terakhir gelar upacara ini tahun 2012 silam,” ujar perbekel.

Ia menyebut serangan hama tikus ini nyaris merata terjadi pada lahan pertanian warga dari total luas lahan pertanian di Jatiluwih 338 hektar. Bahkan serangan hama tikus ini terjadi sudah satu bulan yang lalu.

Baca Juga:  Longsor Timpa Rumah di Desa Apuan Tabanan, Satu Korban Meninggal

“Petani beragam cara untuk mengendalikan hama tikus, sayangnya tidak mempan. Sehingga saat ini menggelar upacara nangkluk merana,” jelasnya.

Yang menarik dari digelar upacara ini, juga turut hadir Raja dari Puri Tabanan Ida Tjokorda Anglurah Tabanan. Keberadaan dari Raja Tabanan saat prosesi ritual nangkluk merana dia ikut ditandu mengelilingi lahan subak yang terserang hama tikus.

Turun Ida Tjokorda Anglurah Tabanan ke sawah, pertanda sebagai eksistensi Puri Agung Tabanan masih ada ditengah masyarakat Tabanan. Petani dan pekaseh pasti meminta air suci di batur lokasi pelinggihan raja-raja Tabanan yang ada di puri.

Baca Juga:  Tercium Bau Busuk, Perempuan Asal Gorontalo ditemukan Tewas

Artinya apa keyakinan masyarakat terhadap keberadaan Puri atau raja mereka masih ada. Karena sejatinya keberadaan puri dan raja ditugaskan untuk menjaga dan memelihara tradisi dan budaya yang lahir di tengah masyarakat maupun yang lahir didalam Puri sendiri.

“Sehingga masyarakat menyakini prosesi upacara dapat berlangsung lancar atas bantuan dari Puri Tabanan dan diyakini perlahan serangan hama tersebut sirna atau hilang di lahan pertanian,” terangnya.(tia/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments