UPDATEBALI.com, TABANAN – Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, menghadiri dan berdoa dalam Karya Agung Mamungkah, Ngenteg Linggih, Ngusaba Desa, serta Tawur Balik Sumpah Agung di Pura Khayangan Desa, Pura Desa Wanasari, Tabanan, pada Rabu, 2 April 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub Giri Prasta mengapresiasi semangat warga Desa Wanasari yang telah bergotong royong mewujudkan upacara Yadnya ini sejak berbulan-bulan sebelumnya.
“Warga dengan semangat ‘ngromba’ datang, tidak hanya meluangkan waktu dan tenaga, tetapi juga mengeluarkan biaya untuk mewujudkan karya agung ini,” ujarnya di hadapan ratusan warga Desa Wanasari yang antusias menyambut kedatangannya.
Wagub Bali menegaskan bahwa semangat beryadnya warga Desa Wanasari sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
“Hal ini merupakan salah satu implementasi menjaga keseimbangan antara manusia dan Sang Pencipta,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan bahwa upacara ini memiliki makna penting dalam melestarikan budaya, sehingga diharapkan Bendesa Adat atau Prawartaka Karya membuat prasasti sebagai dokumentasi sejarah.
“Saya harap dibuatkan prasasti agar anak cucu kita mengetahui sejarahnya, sehingga tidak ada istilah saling ‘kaden’ di masa mendatang,” kata Giri Prasta.
Selain itu, ia mengapresiasi kesiapan sarana upacara yang masih dalam kondisi baik. Menurutnya, hal ini menunjukkan standar yang tinggi dalam pelaksanaan Yadnya dan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain.
Mantan Bupati Badung dua periode ini berharap agar rangkaian upacara berjalan dengan baik dan mautama. “Upakara dan uparengga adalah sarana serta taksu jagat Bali yang utama. Saya juga berharap masyarakat tetap bersatu dalam melaksanakan upacara seperti ini. Dengan bersatu, setengah perjuangan telah berhasil, dan kita dapat membangun jembatan emas untuk generasi mendatang,” tutupnya.
Sebagai bentuk Ngastiti Bhakti Ring Ida Betara, Wagub Giri Prasta secara pribadi mepunia sebesar Rp50 juta.
Sementara itu, Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, dalam sambutannya mengakui semangat warga Desa Wanasari dalam melaksanakan Yadnya. Ia menegaskan bahwa Pemkab Tabanan akan terus mendukung penyelenggaraan adat, agama, dan budaya yang dilakukan oleh krama.
“Agar Jagat Bali tetap Kerthi dan Rahayu, Pemkab Tabanan pasti memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada krama karena salah satu cara melestarikan seni, adat, dan budaya adalah dengan konsep gotong royong,” ujarnya.
Ketua Panitia Karya, Ida Bagus Putu Artawa, melaporkan bahwa Desa Wanasari terdiri atas lima banjar dengan jumlah 624 KK. Ia menyampaikan bahwa warga sangat antusias bergotong royong dalam pembuatan upakara Yadnya, sehingga seluruh sarana berasal dari swadaya masyarakat.
“Baik tua, muda, maupun anak-anak bersemangat turun tangan menyiapkan upacara ini. Kami juga urunan setiap bulan sebesar Rp40 ribu per KK,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa puncak acara akan dilaksanakan pada 12 April 2025, bertepatan dengan Purnama Kedasa, sedangkan puput karya akan berlangsung pada 24 Mei 2025.
Turut hadir dalam acara tersebut, Anggota DPR RI Dapil Bali I Nyoman Adi Wiryatama, Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga, anggota DPRD Kabupaten Tabanan, serta sejumlah undangan lainnya. (yud/ub)