Minggu, September 8, 2024
BerandaBaliAntrean Panjang Wisatawan di Pelabuhan Banjar Nyuh Nusa Penida Saat Diguyur Hujan

Antrean Panjang Wisatawan di Pelabuhan Banjar Nyuh Nusa Penida Saat Diguyur Hujan

UPDATEBALI.com, KLUNGKUNG – Kecelakaan kekroditan terjadi di Pelabuhan Banjar Nyuh Nusa Penida, ketika puluhan wisatawan asing terpaksa berdesakan di pos pungutan retribusi. Kejadian ini berlangsung saat Nusa Penida sedang diguyur hujan deras, Nusa Penida, Selasa 14 November 2023.

Pos pungutan retribusi di Pelabuhan Banjar Nyuh Nusa Penida membludak dengan wisatawan yang ingin membayar tiket retribusi. Keluhan pun terdengar dari wisatawan asing yang harus berdesakan di bawah tenda yang tidak begitu luas.

Kadis Pariwisata Klungkung, Ni Made Sulistiawati, menjelaskan bahwa antrean seperti ini sebenarnya sudah biasa terjadi di pos-pos pungutan retribusi di Nusa Penida. Terutama di Pelabuhan Banjar Nyuh, yang merupakan pintu masuk utama wisatawan yang menyeberang dari Pelabuhan Sanur, Denpasar.

Baca Juga:  Badung Sigap Antisipasi Penyebaran PMK

Namun, pada Selasa kemarin, situasinya menjadi lebih parah karena hujan deras turun di Nusa Penida. Untuk mengatasi kondisi ini, pihak pengelola pelabuhan sudah menyediakan tenda untuk sentralisasi pungutan, dengan harapan dapat mengurangi kebocoran retribusi.

“Situasi kemarin memang cukup sulit. Wisatawan berdesakan agar tidak kehujanan, sehingga kami sudah arahkan untuk berteduh di bawah tenda yang kami sediakan,” ungkap Sulistiawati.

Menurutnya, pihaknya telah berusaha menyediakan tenda tambahan untuk mengantisipasi kondisi tersebut.

“Dari pantauan, wisatawan sudah dapat tempat berteduh, dan situasinya sudah terkendali,” tambahnya.

Baca Juga:  Jelang Pemilihan Umum, Wakil Bupati Badung Hadiri Apel Pasukan Operasi Mantap Brata Agung 2023-2024

Di Pelabuhan Banjar Nyuh, terdapat lima petugas pemungutan retribusi yang bekerja dalam dua shift, karena proses ini masih dilakukan secara manual. Meskipun telah ada sistem online, Sulistiawati menyebutkan bahwa penggunaannya masih minim. Pihaknya sedang mencari pola bagaimana menerapkan sistem digital atau online dengan lebih efektif.

“Kami sedang mencari solusi untuk menerapkan sistem digital atau online. Di Banjar Nyuh sudah menggunakan sistem EDC sepenuhnya, dan kami juga sedang mengevaluasi sistem dengan BPD. Kami berharap agar sistem pungutan nantinya dapat berjalan secara digital untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi,” terang Sulistiawati.

Baca Juga:  Sosialisasikan Prodi S2 dan S3 FEB Unud Kepada Pegawai Pemprov Bali

Lebih lanjut, Sulistiawati menyampaikan bahwa pihaknya sedang mempelajari pola QRIS untuk meningkatkan efisiensi pungutan.

“Kami belajar dari pengalaman, kadang-kadang wisatawan datang namun petugas yang tersedia terbatas. Oleh karena itu, perlu diterapkan sistem digital yang efektif dan efisien,” tutupnya.

Sementara itu, di kawasan Devil Tears, penerapan sistem EDC sudah berjalan lancar. Dengan sistem online, data langsung masuk dan dapat dipantau secara real-time. Meskipun demikian, Sulistiawati mengakui bahwa perbaikan sistem juga harus melibatkan SDM dan sinyal internet yang memadai. Hal ini diharapkan dapat terealisasi di kawasan wisata Devil Tears untuk meningkatkan kenyamanan dan kecepatan pungutan retribusi. (tra/ub)

BERITA TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments