UPDATEBALI.com, BULELENG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng telah menyiapkan strategi guna meminimalkan dampak dan memastikan keselamatan masyarakat, mengingat puncak musim hujan yang berlangsung sejak Desember 2024 hingga Februari 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, saat ini pihaknya telah memperkuat koordinasi dengan berbagai elemen, mulai dari tingkat desa hingga instansi vertikal seperti Polres, Kodim, Basarnas, dan PMI. Bahkan relawan desa dan aparat kecamatan juga dilibatkan untuk mendukung respons cepat jika terjadi bencana.
“Kami terus memantau informasi cuaca dari BMKG dan berkoordinasi dengan dinas terkait seperti PUTR, DLH, Perkimta, dan Dinas Sosial. Langkah-langkah antisipasi telah disiapkan agar penanganan bencana lebih sigap dan efektif,” Ucap Ariadi Pribadi, Jumat 21 Februari 2025.
Selain itu, BPBD Buleleng juga gencar melakukan edukasi dan pelatihan mitigasi bencana, terutama di sekolah-sekolah yang berada di zona rawan. Salah satunya adalah SD 3 Gitgit, yang terletak dekat tebing dan rawan longsor.
Kemudian masyarakat di pesisir pantai juga diingatkan untuk waspada terhadap gelombang tinggi dan abrasi. Beberapa rumah di Kubutambahan, Temukus, dan Sangsit telah terdampak abrasi yang semakin intensif.
“Kami sudah memberikan panduan kepada sekolah agar lebih waspada jika hujan berlangsung lebih dari dua jam. Kami juga mengimbau warga untuk mengamankan barang berharga dan bagi nelayan, sebaiknya menunda melaut saat ombak tinggi demi keselamatan,” Jelas dia.
Ariadi menegaskan, pihaknya telah menyiapkan Tim Reaksi Cepat (TRC) serta membuka layanan darurat Pusdalops BPBD yang siap menerima laporan masyarakat selama 24 jam penuh. Dia menghimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum beraktivitas di luar rumah.
“Kami juga telah menyalurkan bantuan sembako bagi warga terdampak, termasuk yang rumahnya rusak akibat abrasi. Tim kami turun langsung ke lapangan untuk memastikan bantuan tepat sasaran,” Tandas dia.(Dna/ub)
