UPDATEBALI.com, TABANAN – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Tabanan masih terus berupaya menekan angka kasus stunting, dimana Tabanan ada di posisi 8,2 persen. Ini membuat Tabanan ada di peringkat kelima daerah dengan prevalensi balita stunting.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tabanan, dr I Nyoman Suratmika, mengatakan, dari data prevalensi balita stunted 2022 di masing-masing kabupaten/kota di Bali, Tabanan ada di posisi 8,2 persen.
Secara nasional, posisi tersebut menempatkan angka stunting di Tabanan ada di bawah target nasional. Dimana sesuai Perpres 72 Tahun 2021 di 2024, target angka stunting minimal 14 persen secara nasional.
Meski sudah mencapai target, Suratmika menambahkan sudah ada Tim Percepatan Penanganan Stunting.yang dibentuk dua tahun lalu. Dengan harapan angka stunting bisa ditekan lagi.
{bbbanner}
"Tim ini sudah bergerak tahun lalu dan sekarang masih berlanjut,"ucapnya, Jumat, 24 Februari 2023.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan inipun mengatakan, angka stunting di masing-masing kecamatan di Tabanan bervariasi. Seperti di Kecamatan Penebel berdasarkan data sejauh ini masih menyisakan 42 kasus stunting dan di Kecamatan Selemadeg 24 kasus stunting.(tia/ub)
