Jumat, April 25, 2025
BerandaNasionalAMSI, AJI, dan Mafindo Gelar Diskusi 'Pemilih Pemula dan Isu Hoaks jelang...

AMSI, AJI, dan Mafindo Gelar Diskusi ‘Pemilih Pemula dan Isu Hoaks jelang Pemilu 2024’

UPDATEBALI.com, JAKARTA – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bersama dengan anggota Koalisi Cek Fakta lainnya, seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), dengan dukungan penuh dari Google News Initiative, menggelar diskusi bulanan yang bertujuan untuk menyambut Pemilu 2024.

Diskusi yang berlangsung pada Senin ini mengangkat tema yang sangat relevan, yakni “Pemilih Pemula dan Isu Hoaks menjelang Pemilu 2024”.

Para peserta diskusi dari berbagai latar belakang, mulai dari pakar riset, pengamat politik, hingga ahli hukum pemilu, hadir untuk membahas isu-isu penting yang terkait dengan pemilih pemula dan dampak hoaks menjelang proses pemilihan.

Baca Juga:  Gerak Cepat, Ketua KPU Buleleng Kerahkan 400 Tenaga Pelipat Surat Suara

Riset yang disajikan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan bahwa peran pemilih muda, termasuk Generasi Z dan Milenial, akan sangat krusial dalam menentukan hasil Pemilu 2024. Diperkirakan jumlah mereka mencapai sekitar 114 juta orang.

Menyoroti fenomena digital, Oleg Widyoko dari Lembaga riset Binokular menekankan bahwa sejak awal Januari hingga Februari, telah tercatat lebih dari 4 juta percakapan terkait pemilu di media sosial. Total likes mencapai hampir 178 juta dan melibatkan 263 akun.

Ronald Michael Manoach, Tenaga Ahli Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) RI, menyoroti tantangan serius yang dihadapi, dengan adanya dugaan pelanggaran yang cukup signifikan di platform digital sejak November 2023 hingga Februari 2024.

Baca Juga:  Sekda Adi Arnawa Buka Lomba Seni Budaya Pesantian

“Ini berdampak merugikan, terutama bagi pemilih pemula, karena atmosfer disinformasi atau hoaks yang menyasar mereka,” ungkap Manoach.

CSIS melalui program Safer Internet Lab juga telah memetakan distribusi gangguan informasi di 34 Provinsi. Arya Fernandes, Kepala Departemen Politik Dan Sosial CSIS, menyoroti peningkatan signifikan akses internet di Indonesia dari tahun ke tahun.

“Mayoritas pengguna internet adalah kelompok usia muda di perkotaan dengan pendapatan yang cukup tinggi, yang rentan terhadap disinformasi,” tambah Fernandes.

Baca Juga:  Transformasi Pelayanan Publik, Sekda Denpasar Apresiasi Inovasi MPP Gianyar dalam Layanan PBG

Ahli Hukum Pemilu dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Titi Anggraini, menekankan kompleksitas Pemilu 2024 yang tercermin dari jumlah pemilih yang besar, mencapai 204 juta orang, dengan 214.775 kandidat yang tersebar di ribuan daerah pemilihan.

Anggraini menggarisbawahi kesulitan utama pemilih dalam membuat keputusan berdasarkan informasi akurat.

Menutup diskusi, Direktur Eksekutif AMSI, Felix Lamuri, menegaskan perlunya kerja sama kolektif dalam menanggapi tantangan kompleks disinformasi menjelang Pemilu.

“Koalisi Cek Fakta, dengan dukungan dari Google News Initiative, mendorong pentingnya prioritas terhadap informasi yang akurat dan meningkatkan kesadaran publik menjelang Pemilu,” tegas Lamuri. (ub)

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments