UPDATEBALI.com, DENPASAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah bagi masyarakat, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hal ini bertujuan agar UMKM dapat memanfaatkan produk dan layanan keuangan syariah secara optimal dalam mengembangkan usahanya.
Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis OJK Provinsi Bali, Irhamsah, menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya mewakili Kepala OJK Provinsi Bali pada kegiatan edukasi keuangan syariah bertajuk UMKM Naik Kelas dengan Produk Keuangan Syariah di Gedung Laksmi Graha, Buleleng, Jumat, 14 Maret 2025.
“Di momen Ramadan ini, OJK bersama seluruh pemangku kepentingan menggencarkan edukasi keuangan syariah agar masyarakat dan pelaku UMKM dapat mengoptimalkan produk dan layanan keuangan syariah dalam mendukung kemajuan usahanya serta turut berkontribusi bagi perekonomian daerah,” ujar Irhamsah.
Selain itu, Irhamsah menegaskan bahwa edukasi keuangan yang dilakukan oleh OJK Bali merupakan langkah preventif agar masyarakat dan UMKM dapat terhindar dari investasi bodong, pinjaman online ilegal, serta kejahatan keuangan digital lainnya.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024, indeks literasi dan inklusi keuangan syariah masih tergolong rendah, masing-masing sebesar 39,11 persen dan 12,88 persen.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan indeks literasi dan inklusi keuangan konvensional yang mencapai 65,08 persen dan 73,55 persen. Oleh karena itu, OJK Bali menilai edukasi keuangan syariah menjadi sangat penting dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terkait produk keuangan syariah.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, OJK Provinsi Bali bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Buleleng, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Denpasar, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Buleleng menggelar Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) Tahun 2025 di Provinsi Bali. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program UMKM Bali Nadi Jayanti, yaitu program pendampingan UMKM melalui kelas akselerasi pelatihan UMKM yang berkolaborasi dengan Industri Jasa Keuangan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan KUKM Kabupaten Buleleng Dewa Made Sudiarta, Wakil Pemimpin PT PNM Cabang Denpasar I Made Wisnu, Ketua Baznas Kabupaten Buleleng Edy Buimin, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buleleng Ali Mustofa, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Rahmat Baihaqi, serta Ketua Muhammadiyah Buleleng Muhammad Ali Susanto.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan KUKM Kabupaten Buleleng, Dewa Made Sudiarta, mengapresiasi pelaksanaan edukasi keuangan syariah sebagai upaya meningkatkan pemahaman masyarakat dan pelaku UMKM di Kabupaten Buleleng.
“Melalui edukasi keuangan syariah, diharapkan para pelaku UMKM dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan terkait pengelolaan keuangan yang tepat dan efisien, sehingga UMKM dapat berkembang lebih pesat dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Kabupaten Buleleng,” ungkap Dewa.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan edukasi keuangan syariah ini, OJK Bali juga menggelar talkshow mengenai produk keuangan syariah dan pengelolaan bijak Tunjangan Hari Raya (THR) di salah satu stasiun radio di Singaraja.
Dengan sinergi antara OJK, industri jasa keuangan, dan pemangku kepentingan daerah, diharapkan ekosistem industri jasa keuangan dapat menjadi lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan, serta mendorong pertumbuhan UMKM yang lebih kuat di Bali.(yud/ub)