UPDATEBALI.com, DENPASAR – Tahun Baru Imlek merupakan perayaan penting bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Salah satu tradisi yang selalu melekat dalam perayaan ini adalah penggunaan baju berwarna merah.
Warna merah tidak hanya sekadar pilihan busana, tetapi memiliki makna mendalam dalam budaya Tionghoa.
Iki atau yang biasa dipanggil Kiki asli Sumatera mengatakan, warna merah dalam budaya Tionghoa melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kesejahteraan.
“Warna merah ini dipercaya mampu membawa energi positif serta mengusir nasib buruk. Oleh karena itu, banyak orang mengenakan baju merah saat Imlek sebagai harapan agar tahun yang baru dipenuhi berkah dan kebahagiaan,” tegasnya pada Rabu, 29 Januari 2025 di Vihara Satya Dharma.
Iki menjelaskan berdasarkan legenda Tiongkok kuno menyebutkan bahwa warna merah digunakan untuk mengusir makhluk mitos jahat bernama Nian, yang konon takut dengan warna terang, suara keras, dan cahaya.
“Makanya, merah menjadi warna yang erat kaitannya dengan perayaan Imlek, tidak hanya dalam pakaian tetapi juga dalam dekorasi rumah dan angpao,” ungkapnya.
Selain sebagai simbol keberuntungan, warna merah juga menggambarkan semangat, kehangatan, dan kebersamaan dalam keluarga. Di hari raya Imlek, keluarga besar biasanya berkumpul, berbagi makanan, dan merayakan kebersamaan dengan penuh suka cita.
Tak heran jika setiap Tahun Baru Imlek, kita sering melihat masyarakat mengenakan baju merah, baik dalam acara keluarga maupun di tempat ibadah. Bagi mereka, ini bukan sekadar tren, melainkan warisan budaya yang membawa makna mendalam dan harapan baik untuk tahun yang akan datang.(den/ub)