Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliPelestarian Kearifan Lokal Bali, Wayan Koster Apresiasi Karya Ngusaba Kelapa di Tabanan

Pelestarian Kearifan Lokal Bali, Wayan Koster Apresiasi Karya Ngusaba Kelapa di Tabanan

UPDATEBALI.com, TABANAN – Gubernur Bali periode 2018-2023, Wayan Koster, menghadiri Karya Ngusaba Kelapa Caru Wraspati Kalpa yang digelar di Pura Prajapati Agung, Desa Adat Timpag, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Upacara adat ini dihadiri juga oleh Calon Wakil Bupati Tabanan, Made Dirga, Anggota DPR RI asal Tabanan, Made Urip, Ketua DPRD Tabanan, Wayan Arnawa, serta para tokoh dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Wayan Koster yang juga merupakan Calon Gubernur Bali Nomor Urut 2 bersama Giri Prasta (Koster-Giri), mengapresiasi pelaksanaan upacara ini sebagai wujud kearifan lokal yang harus dirawat dan dilestarikan.

Baca Juga:  Bupati Giri Prasta Hadiri Penutupan Rapat Paripurna DPRD Badung, Sepakati 4 Ranperda dan KUA PPAS Tahun Anggaran 2024 jadi Produk Hukum 

“Suatu kehormatan bagi tiyang diundang ke sini. Warga sangat antusias mengikuti upacara ini. Tiyang sangat kagum dengan adanya odalan khusus untuk kelapa. Ini adalah bentuk kearifan lokal yang diwariskan oleh leluhur kita untuk merawat alam,” kata Koster.

Koster, yang pernah menjadi Anggota DPR RI selama tiga periode (2004-2019) asal Desa Sembiran, Buleleng, menekankan bahwa kelapa merupakan sumber kesejahteraan dan penghidupan masyarakat setempat. Menurutnya, leluhur Bali mengajarkan untuk tidak hanya mengambil hasil alam, tetapi juga mengucapkan bhakti melalui upacara seperti ini demi menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam.

“Upacara ini sangat istimewa karena meskipun banyak daerah lain yang memiliki pertanian kelapa, mereka tidak melakukan odalan seperti ini. Di sini, upacara ini sungguh luar biasa,” ungkap Koster.

Baca Juga:  Bupati Sedana Arta Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Anak Umur 6-11 Tahun di Kabupaten Bangli

Ia menjelaskan bahwa selama menjabat sebagai Gubernur Bali, ia menerapkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang berfokus pada pelestarian alam dan kearifan lokal. Visi tersebut mencakup enam pilar utama atau Sad Kerthi: Atma Kerthi, Segara Kerthi, Danu Kerthi, Wana Kerthi, Jana Kerthi, dan Jagat Kerthi.

“Semua ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam dan memastikan keberlanjutan sumber kehidupan bagi masyarakat,” tambahnya.

Selama memimpin Bali, Koster menunjukkan perhatian besar terhadap seni budaya, adat istiadat, agama, dan kearifan lokal. Banyak regulasi dan program yang dia ciptakan untuk mendukung keberlanjutan alam, budaya, dan masyarakat Bali.

Baca Juga:  Arus Mudik di Pelabuhan Gilimanuk Terus Meningkat

“Upacara seperti ini harus terus dijalankan dan diwariskan kepada generasi mendatang agar Bali tetap survive dan sejahtera, baik secara sekala maupun niskala,” tegas Koster.

Ia mengakhiri dengan menegaskan pentingnya menjaga ajaran leluhur demi keseimbangan kehidupan alam, manusia, dan budaya Bali, serta demi mempertahankan pariwisata Bali yang berkelanjutan.

“Astungkara, semoga upacara ini terus dilestarikan, karena ini adalah kebanggaan kita dan salah satu fondasi pariwisata Bali,” tutupnya. (ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments