UPDATEBALI.com, BULELENG – Setelah meraih Penghargaan Program Percepatan Penurunan Angka Stunting dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI pada 28 Juni lalu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka, berkomitmen untuk mendorong pembentukan Forum Generasi Berencana (Genre) di seluruh desa/kelurahan se-Kabupaten Buleleng. Hal ini disampaikan dalam dialog interaktif bertema “Stunting Menurun, Penghargaan Meningkat” di salah satu radio swasta di Kota Singaraja, Selasa, 8 Juli 2024.
Kadis Riang menegaskan bahwa penanganan stunting di Buleleng tidak akan efektif tanpa partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini sangat vital dalam menurunkan angka stunting.
“Menjaga kesehatan adalah kunci penurunan stunting. Saat ini, kami fokus menyasar remaja Buleleng sebagai hulunya. Remaja pra nikah harus sadar akan kesehatan sebelum menikah untuk menjamin generasi penerus yang bebas stunting,” jelas Kadis Riang.
Program Dinas P2KBP3A Buleleng tahun ini menargetkan generasi muda melalui pembentukan Forum Genre di 129 desa di Kabupaten Buleleng. Forum ini berperan memberikan edukasi berkelanjutan dan terjadwal kepada masyarakat hingga pelosok desa. Kadis Riang juga menyampaikan bahwa selain memberikan edukasi terkait pencegahan stunting, Forum Genre juga menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat yang belum sempat atau tidak bisa datang ke Posyandu.
“Tahun ini kami dorong lagi pembentukan Forum Genre hingga seluruh desa/kelurahan di Buleleng. Jika remaja disiapkan dengan baik, mereka akan menjadi pasangan keluarga baru yang memahami stunting,” tambahnya.
Kadis Riang juga menjelaskan bahwa Pusat Informasi Konseling (PIK) remaja sudah terbentuk sebelumnya, namun kini pelaksanaannya tidak hanya dilakukan secara langsung di lapangan, tetapi juga melalui konseling daring. Konseling daring dinilai dapat menjangkau lebih banyak sasaran edukasi, sementara untuk wilayah dengan kualitas internet kurang baik, akan dilakukan kunjungan langsung. Masyarakat juga dapat mendownload aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (ELSIMIL) Calon Pengantin di Playstore sebagai pusat informasi kesehatan pra nikah.
Di akhir dialog, Kadis Riang menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya kolaborasi untuk menurunkan angka stunting di Buleleng, dengan dukungan seluruh lapisan masyarakat. Ia menekankan pentingnya pencegahan stunting daripada penanganan setelah stunting terjadi pada anak.
“Mari kita jaga kondisi yang sudah baik ini. Lakukan konsultasi di fasilitas kesehatan jika menemui gejala stunting pada anak. Saya mohon masyarakat proaktif menerima edukasi dari tenaga pendamping. Ini penting untuk kesehatan diri sendiri dan masa depan keluarga, bukan untuk pemerintah,” pungkas Kadis Riang.(adv/ub)