UPDATEBALI.com, DENPASAR – Peter Taslim, seorang produser film yang terkenal di Indonesia, mengambil langkah berani untuk membantah kesan bahwa Indonesia hanya menghasilkan film horor.
Lewat PH Dewa Film Production miliknya, ia tengah mempersiapkan sebuah film drama keluarga yang diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Film yang berjudul ‘Lagu Cinta untuk Mama’ ini menggandeng sejumlah tokoh terkemuka dalam industri perfilman Indonesia. Peter Taslim mengungkapkan kebanggaannya bisa bekerja sama dengan seorang direktur berpengalaman dalam film drama, Hastobroto (Setengah Hati atau Kejar Mimpi Gaspol), serta beberapa aktor ternama seperti Jenny Zhang, Rizky Hanggono, dan Afsheena Zerina Sofialdin, seorang ventriloquis cilik yang berbakat.
Salah satu keputusan menonjol dalam produksi film ini adalah menghadirkan Niluh Djelantik, seorang anggota DPD RI yang terpilih, untuk berperan dalam peran utama. Niluh Djelantik, yang dikenal karena dedikasinya dalam menjaga keaslian dan kebudayaan Bali, akan memainkan karakter penting dalam narasi ‘Lagu Cinta untuk Mama’.
“Kami bertemu dengan Mbok Niluh Djelantik untuk berdiskusi mengenai cerita film ini, tentang seorang ibu yang berjuang melahirkan dan membesarkan anaknya dalam tantangan hidup yang berat. Kami bersepakat bahwa film ini penting karena jarang ada film keluarga yang berfokus pada nilai-nilai kemanusiaan di tengah maraknya film horor di Indonesia,” ujar Peter Taslim, yang terlihat haru saat berbicara tentang proyek ini.
Film ini diharapkan tidak hanya menjadi sebuah karya seni, tetapi juga sebuah pesan moral yang mendalam bagi penontonnya. Dengan mengangkat cerita yang menyentuh dan penuh konflik, ‘Lagu Cinta untuk Mama’ diharapkan bisa menjadi penghubung antargenerasi dan mampu menyentuh hati setiap penontonnya, terlepas dari latar belakang dan status sosial.
Rencananya, proses syuting film ini akan dimulai di Bali pada tanggal 20 Juni mendatang dan akan berlangsung selama 13 hari. Ayu Laksmi, yang berperan sebagai Ibu Gayatri dalam film ini, mengungkapkan kegembiraannya karena film ini tidak hanya mengambil lokasi syuting di Bali, tetapi juga menggandeng pemain lokal untuk memperkuat nilai-nilai kebudayaan dan keaslian dalam cerita yang dibawakan.
Diharapkan ‘Lagu Cinta untuk Mama’ bukan hanya sekadar film, tetapi juga sebuah persembahan yang akan membawa pengalaman mendalam bagi para penontonnya, serta memberikan inspirasi dan pengajaran tentang pentingnya cinta kasih dalam keluarga.(as/ub)