Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliBupati Tabanan Pimpin Persembahyangan Bersama di Pura Luhur Batukau

Bupati Tabanan Pimpin Persembahyangan Bersama di Pura Luhur Batukau

UPDATEBALI.com, TABANAN – Dalam rangka menjaga kekompakan dan menghormati tradisi, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M, memimpin persembahyangan bersama dalam perayaan Rahina Purnama Sasih Jiyestha di Padmasana Kantor Bupati Tabanan, yang kemudian dilanjutkan di Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Penebel, Tabanan pada Selasa 23 April 2024.

Acara persembahyangan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat terkemuka, termasuk Jro Mangku Lanang Istri, Sekda Kabupaten Tabanan, para asisten Setda, kepala OPD, kepala bagian, camat, serta perwakilan dari kantor Kementerian Agama. Mereka bersama-sama menyampaikan Sradha Bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa sambil menunjukkan kebersamaan dan kesatuan.

Baca Juga:  Bupati Tabanan Bangga dan Dukung Karya Atiwa Tiwa Desa Adat Marga

Setelah pelaksanaan persembahyangan di Padmasana Kantor Bupati, kegiatan kemudian berlanjut ke Pura Luhur Batukau, pusat spiritual masyarakat Tabanan. Di tempat suci ini, kesederhanaan dan kedamaian alam menyatu dengan kehadiran rohani para peserta persembahyangan. Ritual ini bukan sekadar kewajiban keagamaan, melainkan juga mencerminkan semangat solidaritas dan komitmen untuk menjaga harmoni di tengah keragaman masyarakat.

Baca Juga:  Mahendra Jaya, Biro Hukum Harus Bertransformasi untuk Meningkatkan Pelayanan Publik

Dalam pidatonya, Bupati Sanjaya mengapresiasi kekompakan yang telah ditunjukkan oleh seluruh peserta persembahyangan. Ia juga memberikan pengertian tentang filosofi pohon Pulai yang tumbuh di sekitar kantor Bupati Tabanan. Pohon tersebut menjadi simbol adaptabilitas dan kebermanfaatan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kondisi sulit seperti musim kemarau.

“Mari kita mencontoh pohon Pulai, memberi manfaat dan kekuatan bagi lingkungan sekitar kita,” ujarnya.

Di Pura Luhur Batukau, Bupati Sanjaya dan rombongan melakukan kegiatan mempererat hubungan dengan alam sekitar, termasuk memberi makan ikan dan melepas burung sebagai wujud dari ajaran Tri Hita Karana, yang mengedepankan keseimbangan antara manusia, sesama manusia, dan alam lingkungan.

Baca Juga:  Upacara Hari Kesadaran Nasional di Pemkab Tabanan, Menguatkan Nasionalisme dan Pelayanan ASN

Persembahyangan bersama ini bukan hanya menjadi momen untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan, tetapi juga menjadi cerminan dari semangat dan komitmen masyarakat Tabanan dalam menjaga warisan leluhur dan membangun masa depan yang harmonis. Langkah-langkah yang teguh dan kerja keras yang tulus akan menjadi pondasi yang kokoh untuk kemajuan Tabanan ke depannya.(den/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments