Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliPLN Berkomitmen Kembangkan Pembangkit Energi Baru dan Terbarukan di Nusa Penida

PLN Berkomitmen Kembangkan Pembangkit Energi Baru dan Terbarukan di Nusa Penida

UPDATEBALI.com, DENPASAR – PT PLN (Persero) memperkuat komitmennya dalam mendukung pesatnya pembangunan pariwisata di Pulau Nusa Penida dengan mengembangkan Pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBET).

Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya PLN dalam mengakselerasi transisi energi dari bahan bakar fosil ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Keputusan ini juga sejalan dengan visi pemerintah dalam membangun ekosistem pariwisata berkelanjutan di Bali.

Menurut Senior Manager Komunikasi & Umum PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Hamidi Hamid, PLN telah merencanakan serangkaian pembangunan pembangkit EBET di Nusa Penida dalam jangka pendek dan jangka panjang.

“Pada tahun 2025, kami akan menambah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) + Battery Energy Storage System (BESS) dengan kapasitas 4,5 mega watt (MW). Kemudian di tahun 2026, akan ada pembangunan PLTS + BESS sebesar 10 MW dan bantuan hibah PLTS + BESS sebesar 3,5 MW,” jelas Hamidi.

Baca Juga:  “The Last Hopeâ€? Kampanye Kesadaran Lingkungan

Lebih lanjut, PLN memiliki rencana jangka panjang untuk menghubungkan sistem energi di tiga pulau, yakni Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan. Hal ini akan dilakukan dengan mengembangkan sistem Nusa Penida yang terinterkoneksi melalui kabel laut 20 kV dengan kapasitas sebesar 2 x 20 MW pada tahun 2029.

Hamidi juga menyoroti meningkatnya kebutuhan daya di Nusa Penida, yang saat ini melayani 21.238 pelanggan dengan kebutuhan listrik pada beban puncak mencapai 12,26 MW. Untuk memastikan pasokan listrik yang berkelanjutan, PLN telah menyediakan pembangkit berkapasitas 14,45 MW, dengan cadangan daya mencapai 15,2 persen.

Baca Juga:  Hebat!!! Desa Panji Dijadikan Pilot Project Digitalisasi Pansimas di Buleleng

Sebelumnya, PLN telah membangun PLTS + BESS dengan kapasitas 3,5 MW di Nusa Penida. Pembangkit ini telah beroperasi sejak Oktober 2022 dan berhasil menurunkan emisi hingga 4,19 ribu ton CO2e per tahun di Pulau Bali.

Rencana pembangunan PLN ini mendapatkan dukungan dari Komisi VII DPR RI dalam Kunjungan Kerja Spesifik di Pulau Bali. Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, menyatakan bahwa komitmen Indonesia untuk menekan emisi CO2 harus diwujudkan melalui langkah-langkah konkret seperti yang dilakukan PLN.

Baca Juga:  Direktur Utama RS Unud Lakukan Audiensi Pengabdian Masyarakat Operasi Bibir Sumbing

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto, menegaskan bahwa rencana pengembangan energi terbarukan saat ini merupakan bagian dari Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) paling hijau. Porsi pembangunan pembangkit EBET dalam RUPTL mencapai 20,9 giga watt (GW), di mana 5,2 GW diperuntukkan untuk pembangunan PLTS dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

Kusdwiharto berharap agar seluruh pihak dapat berkolaborasi dalam mendukung pembangunan EBET tidak hanya di Nusa Penida, tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat transisi energi dan mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 mendatang. (yud/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments