Senin, Maret 10, 2025
BerandaHukum & KriminalLP3ES: Universitas berperan penting jaga Papua dalam NKRI

LP3ES: Universitas berperan penting jaga Papua dalam NKRI

UPDATEBALI.com, Jakarta  – Ketua Dewan Pengurus Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Didik J Rachbini mengimbau universitas mengambil peran menjaga Papua sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan meningkatkan pluralitas di lingkungannya.

Menurutnya, dalam webinar “Riset Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua dan Tekanan Kebebasan�, Jakarta, Senin, masalah Papua bisa diatasi oleh universitas dengan memunculkan suasana pluralitas suku dan budaya di dalamnya.

“Universitas Papua isinya harus plural. Orang Papua harus masuk kedalam berbagai universitas, seperti Unair, UGM, dan ke mana-mana,� kata Didik.

Baca Juga:  92 Preman di Lampung Berhasil Ditangkap Jelang Lebaran

Pluralitas atau kemajemukan tersebut, lanjut Didik, tidak hanya dititikberatkan pada mahasiswa. Dosen harus didatangkan dari berbagai daerah di suatu universitas.

Dengan begitu, pluralitas suku dan budaya yang berbeda-beda menjadi cikal bakal Indonesia bersatu, bahkan sudah seperti itu sejak kemerdekaan dan Sumpah Pemuda.

Ketua Dewan Pengurus LP3ES yang juga merupakan Rektor Universitas Paramadina ini menjelaskan ketika mahasiswa dari suatu daerah mengenyam pendidikan di daerah lain, mereka kemungkinan besar terhindar dari keinginan menjadi kelompok separatis karena telah merasa menjadi satu kesatuan bangsa Indonesia di kampusnya.

Baca Juga:  Beijing berdalih latihan militer untuk stabilitas Selat Taiwan

Dengan demikian, Didik menekankan selain kebijakan ekonomi dan militer, pendidikan berperan penting menjaga keutuhan NKRI.

Selain itu, dia menyinggung kesadaran terhadap prinsip sebagai warga negara, yaitu bercerainya kesatuan suatu negara akan menimbulkan korban kemanusiaan yang besar. Contohnya, Korea Utara-Korea Selatan dan Vietnam Utara-Vietnam Selatan.

Didik J Rachbini mengambil contoh paling sederhana dari sebuah keluarga.

Baca Juga:  Bareskrim Terima Laporan Rebecca Terkait Penyebaran Video Asusila

“Satu keluarga pecah sudah punya banyak anak. Itu orang tua, anak, cucu menjadi korban dari perpecahan dan menyesuaikan diri dengan kondisi baru,� kata Didik.

Didik J Rachbini menilai kontribusi dari universitas dan bidang riset masih terbilang kurang dalam memberikan usaha penyelesaian persoalan Papua. Dia menyarankan agar Indonesia berfokus menemukan solusi sendiri untuk masalah Papua dengan bantuan peran pendidikan. Tidak lagi bergantung pada solusi-solusi dari luar dan berkaca pada kasus negara lain. (updatebali/antara)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments