Minggu, Maret 9, 2025
BerandaBaliBadungMenteri ESDM Sepakati Interkonektivitas Energi di Kawasan ASEAN

Menteri ESDM Sepakati Interkonektivitas Energi di Kawasan ASEAN

UPDATEBALI.com, BADUNG – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong ketahanan energi berkelanjutan, melalui interkonektivitas di ASEAN sebagai kawasan “epicentrum of growth”.

Momentum The ASEAN Centre for Energy (ACE) dengan bangga mengumumkan serangkaian Nota Kesepahaman (MOU) yang ditandatangani dengan mitra regional dan internasional, untuk memperkuat komitmen mendorong kerja sama energi, keberlanjutan, dan inovasi di seluruh kawasan ASEAN, yang diselenggarakan di BNDCC Nusa Dua, Badung pada 24-26 Agustus 2023.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, MoU ini secara resmi ditandatangani selama ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM- 41) ke-41 bersamaan dengan ASEAN Energy Business Forum (AEBF) 2023, yang diselenggarakan pada 25 Agustus 2023 di Nusa Dua, Badung. Acara penandalanganan MoU tersebut disaksikan oleh para Menteri ASEAN, yang mencerminkan pentingnya kolaborasi ini dalam memajukan lanskap energi kawasan.

Baca Juga:  Universitas Udayana Ikuti Forum Monitoring dan Evaluasi Pusat Pengembangan Infrastruktur Informasi Geospasial

Deklarasi tersebut berfokus untuk mengejar target regional negara anggota ASEAN melalui jaringan pembangkit ASEAN (APG) dan pipa gas lintas negara di ASEAN (TAGP) termasuk infrastruktur gas alam cair pada 2045.

Terkait APG, beberapa menteri menandatangani instrumen tambahan dari nota kesepahaman terkait jaringan pembangkit listrik tersebut yakni Indonesia, Laos dan Brunei Darussalam pada AMEM ke-41 itu.

Baca Juga:  Menparekraf Ajak Negara di ASEAN Perkuat Kolaborasi Bangkitkan Ekonomi

“Untuk negara lainnya direncanakan akan menandatangani instrumen tambahan itu pada akhir tahun 2023,” ungkapnya.

Arifin menambahkan, pada pertemuan kali ini mencatatkan capaian penting berupa disepakatinya proyek interkoneksi pembangkit antara Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Filipina, sebagai langkah multilateral lanjutan setelah hal serupa juga dilakukan Laos, Thailand, Malaysia dan Filipina.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan ASEAN memiliki potensi sebesar 17 ribu gigawatt energi baru dan terbarukan (EBT) di Asia Tenggara.

Baca Juga:  Pengabdian Masyarakat Prodi Sastra Inggris Universitas Udayana ke SMPN 2 Ubud

“Interkoneksi ini diharapkan dapat mendorong pemanfaatan transisi energi yang lebih bersih,” ucapnya.

Dalam kegiatan ASEAN Ministers on Energy Meeting ke-41, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengumumkan Laos akan menggantikan tongkat kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada 2024. (den/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments