UPDATEBALI.COM, BADUNG – Bertepatan dengan perayaan Penampahan Kuningan, acara launching Geguritan Pura Sada dan penyerahan Piagam kepada Mancagra 1949 diadakan dengan sukses. Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah I Wayan Adi Arnawa, yang mewakili Bupati Badung.
Tujuan utama dari acara ini adalah untuk menghormati dan mengenang peran penting Mancagra 1949 dalam pembuatan banten untuk upacara yadnya di tahun tersebut. Selain itu, peristiwa ini juga menandai pembangunan kembali Pura Sada setelah mengalami kerusakan akibat gempa tahun 1917.
Sekda Adi Arnawa, dalam pidatonya, mengungkapkan kebahagiaan Pemerintah Kabupaten Badung atas kegiatan tersebut. Ia juga menekankan pentingnya menjaga warisan budaya dan kebijakan Bupati Badung dalam mendukung pembangunan dan kelestarian adat serta seni.
Salah satu momen berharga dalam acara ini adalah penyerahan Baligrafi kepada Sekda Adi Arnawa oleh Bendesa Adat Kapal di Pura Kahyangan Jagat Purusada. Acara turut dihadiri oleh beberapa tokoh, termasuk anggota DPRD Badung I Made Suwardana, Ni Komang Tri Ani, Kepala Dinas Kebudayaan I Gede Eka Sudarwitha, Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Lurah Kapal I Nyoman Adi Setiawan, Bendesa Adat Kapal I Ketut Sudarsana, para Mancagra, serta pemedek dari Desa Adat Kapal.
Sekda Adi Arnawa mengungkapkan harapannya agar generasi muda dapat menjaga dan menghormati warisan yang ditinggalkan oleh para penglingsir sebelumnya.
“keindahan dan keagungan Pura Kahyangan Jagat Purusada, serta mengapresiasi dukungan Bupati Badung dalam melestarikan budaya dan seni,”ungkapnya.
Bendesa Adat Kapal I Ketut Sudarsana menyampaikan pentingnya upacara pemelapasan pratima dan penyerahan piagam penghargaan kepada tukang-tukang/undagi di masa lalu. Desa Adat Kapal sangat menghargai peran para leluhur dalam membangun Pura Kahyangan Jagat Purusada dan mengucapkan terima kasih dengan penuh doa. Ia juga berusaha menyebarkan informasi tentang Pura Kahyangan Jagat Purusada melalui geguritan, sebagai usaha agar masyarakat lebih memahami warisan budaya ini.
Acara ini tidak hanya merayakan keberhasilan Mancagra 1949 dalam membangun Pura Sada, tetapi juga sebagai upaya untuk mengajak masyarakat lebih memahami dan merawat warisan budaya yang bernilai tinggi. Pura Kahyangan Jagat Purusada, sebagai pura tertua, tetap menjadi simbol penting dalam sejarah dan budaya masyarakat Badung. (den/ub)