Kamis, April 24, 2025
BerandaBaliPemkab Tabanan Peduli Balita Gizi Buruk, Berikan Bantuan Sosial PKH dan Penanganan...

Pemkab Tabanan Peduli Balita Gizi Buruk, Berikan Bantuan Sosial PKH dan Penanganan Kesehatan Gratis

UPDATEBALI.com, TABANAN – Pemerintah Kabupaten Tabanan menunjukkan keprihatinan serius terhadap masalah gizi buruk dengan meluncurkan Program Keluarga Harapan (PKH) serta memberikan layanan kesehatan gratis.

Salah satu penerima manfaat dari program ini adalah seorang balita bernama Kadek Dwi Edi Pramana (9), yang berasal dari Banjar Panti Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Kadek Dwi, putra kedua dari I Putu Suartawan dan Ni Komang Rinayanti, termasuk dalam kategori keluarga kurang mampu.

Bupati Kabupaten Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE., MM, menyatakan komitmennya untuk mengatasi masalah stunting dan gizi buruk di wilayah ini. Salah satu contoh adalah kasus gizi buruk yang dialami oleh keluarga I Putu Suartawan.

Bupati mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk bersama-sama mengatasi masalah stunting dan gizi buruk ini.

“Penanganan kasus seperti ini memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Selain bantuan sosial, penderita gizi buruk juga memerlukan perawatan kesehatan yang intensif. Saya berharap seluruh tim terkait bisa bertindak cepat dan responsif,” ungkap Bupati.

Baca Juga:  Transformasi Tata Kelola Keuangan dan Fokus Tingkatkan Layanan Pelanggan, Kunci Sukses Kinerja Terbaik PLN Sepanjang Sejarah

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tabanan, Nyoman Gunawan, menginformasikan bahwa Keluarga I Putu Suartawan telah menerima bantuan sosial PKH sejak tahun 2020 dengan nilai Rp. 1.125.000 per tahap. Pada tahun 2023, mereka telah menerima dua tahap bantuan.

“Di tahun 2023, keluarga Putu Suartawan telah menerima tahap 3 dan 4 PKH karena ada perubahan komponen, yang kemungkinan juga akan mempengaruhi besaran bantuan,” jelas Nyoman Gunawan.

Dinas Sosial Kabupaten Tabanan juga telah memberikan pendampingan terkait PKH sejak tahun 2020. Kadek Dwi telah mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan perawatan medis, serta bantuan sembako yang diberikan bekerja sama dengan yayasan terkait.

“Selain bantuan sosial PKH, kami juga memberikan bantuan sembako kepada keluarga ini melalui kerjasama dengan yayasan. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban keluarga dan akan tetap memberikan bantuan sosial yang layak di masa depan,” tambah Nyoman Gunawan.

Baca Juga:  Masyarakat Antusias Ikuti Lomba Mancing dan Usaha Kuliner Koperasi Gema Nadi Lestari

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, dr. Ida Bagus Surya Wira Andi, mengungkapkan bahwa Kadek Dwi Edi Pramana menderita mikrosefali, yaitu kondisi perkembangan otak yang tidak normal. Kadek lahir dengan berat badan rendah dan mengalami kesulitan bernapas pada usia 1 bulan. Pemerintah telah melakukan berbagai langkah penanganan, termasuk kunjungan rumah oleh Bidan Desa Pandak Gede dari Puskesmas Kediri III untuk memantau perkembangan pasien.

Puskesmas juga memberikan rujukan ke rumah sakit untuk perawatan rutin guna mengendalikan gejala kejang dan hiperaktif, serta memberikan edukasi dan konseling kepada orang tua.

“Kondisi balita ini telah memiliki masalah sejak dalam kandungan akibat kondisi ibu yang tidak optimal selama kehamilan, yang menyebabkan kelainan otak pada Kadek Dwi. Kami akan terus berusaha meringankan beban keluarga dengan memindahkan perawatan ke Rumah Sakit Umum Tabanan, mengingat jarak yang cukup jauh ke RS Sanglah. Hal ini juga memungkinkan kami untuk memantau nutrisi yang dikonsumsi balita,” ungkap dr. Ida Bagus Surya Wira Andi.

Baca Juga:  Peringatan Harkannas 2024, Ida Mahendra Jaya Serukan Pentingnya Konsumsi Ikan

Lebih lanjut, dr. Ida Bagus Surya Wira Andi menegaskan bahwa mikrosefali dipengaruhi oleh faktor genetik dan tidak dapat dicegah sepenuhnya. Meskipun begitu, konseling genetik tetap dapat membantu, terutama bagi pasangan yang merencanakan kehamilan, untuk mengurangi risiko mikrosefali pada keturunan.

“Kami berharap kasus mikrosefali dapat diminimalisir dengan menjaga asupan makanan sehat dan seimbang selama kehamilan. Dan yang tidak kalah pentingnya, hindari paparan asap rokok selama masa kehamilan,” tegas dr. Ida Bagus Surya Wira Andi.

Pemerintah Kabupaten Tabanan berkomitmen untuk terus bekerja keras dan sungguh-sungguh dalam menangani masalah stunting di wilayah ini, untuk mendukung suksesnya Program Menuju Indonesia Emas 2045 yang diusung oleh Presiden RI. (den/ub)

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments